TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nadia Diposanjoyo yang mewakili Jakarta dalam Lokakarya Kendaraan Tanpa Pencemaran Udara di Oslo, Norwegia, 5-8 November, mengabarkan bahwa Jakarta telah berada di jalan yang sama dengan kota-kota besar Eropa membuat perubahan radikal menuju kota yang bersih, sehat, dan nyaman.

Lokakarya itu diselenggarakan C40 Cities, sebuah organisasi internasional yang beranggotakan 94 kota besar dan metropolitan dari seluruh dunia.

Sebagai rumusan awal untuk lokakarya yang lebih besar, pertemuan Oslo ini diikuti 10 kota. Yakni, Jakarta, Austin, Nanjin, London, Los Angeles, Madrid, Mexico City, San Fransisco, Seattle, dan Oslo.

Dalam rangkaian pembahasan dan ketika kita lihat implementasi beberapa teknologi yg digunakan sebagai tools penekan emisi di Oslo, Nadia menyatakan peserta menyaksikan keberhasilan kota itu memperbaiki kualitas udara, menyempurnakan kenyamanan fasilitas publik, dan yang berujung pada peningkatan kesehatan penduduknya.

“Bersama kota-kota besar dari negara maju itu, di sini kami memikirkan bagaimana mensiasati ruang publik sebagai sarana bersama yang bersih udaranya, nyaman, dan sehat bagi seluruh warga yang mendiami dan yang sehar-hari datang,” cerita Nadia melalui saluran telepon Oslo-Jakarta, Jumat siang (8/11/2019).

“Ketika dibuat perbandingan dan peta jalan masing-masing kota yang memiliki komitmen melakukan perubahan radikal perbaikan kualitas udara, Jakarta berada di jalan yang sama dengan kota-kota besar negara maju yang menjadi standar di Eropa,” tambah Sekretaris Perusahaan Transjakarta ini.

Lebih lanjut Nadia menuturkan, kunci pengurangan pencemaran udara ialah menata ulang infrastruktur dan menekan gas buang kendaraan beserta seluruh kegiatan di dalam kota.

“Untuk pengelolaan kota, dengan adanya urban regenerasi yang digagas Gubernur Anies, tracking-nya sudah mendekati model di Eropa. Yaitu, menuju kota berbasis zero emisi. Hal yang pertama yang telah dilakukan adalah penataan ulang infrastruktur yang ramah pejalan kaki dan pengendara sepeda. Jakarta sudah mulai pelebaran trotoar secara bertahap,” tutur Nadia.

Urban Regeneration merupakan kebijakan dan langkah menjadikan wajah Jakarta sebagai kota yang warganya sehat, fasilitas publiknya nyaman, udara dan airnya bersih.

Kedua, lanjutnya, sudah mulai membuat jalur sepeda (bukan sepeda motor) dan perbanyakan paru-paru kota seperti taman. Ketiga, pengaturan kendaraan ke dalam kota yang sudah masuk dalam perencanaan DKI.

“Oslo kini adalah kota yang sangat bersih dan nyaman. Untuk menciptakan itu, hal pertama yang dilakukan Pemkot Oslo adalah membuang semua parking line, atau tempat parkir pinggir jalan. Kedua, mengganti kendaraan menjadi kendaraan bebas emisi, utamanya transportasi umum,” katanya.

Di situlah, kata Nadia, Transjakarta (TJ) menjadi titik penting dalam urban regeneration di DKI. “Sebagai perusahaan transportasi kebanggawan warga DKI, TJ mempercepat perpindahan armada fosil ke listrik yang tanpa emisi,” ucapnya.

Dan ternyata, menurut Nadia, transisi yang dilakukan Transjakarta boleh dibilang lebih dahulu dan lebih maju dari beberapa negara ASEAN lainnya.