Sambungan Tak Rata, Amankah Ibu Hamil Lintasi Tol Layang Japek?
Meski sudah dibuka, namun tol ini belum bisa dikatakan mulus 100%, sehingga mengurangi kenyamanan saat melintas.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Tol layang Jakarta-Cikampek II banyak dikeluhkan pengendara karena permukaan jalannya yang tidak rata. Lalu, amankan bagi ibu hamil?
Meski sudah dibuka, namun tol ini belum bisa dikatakan mulus 100%, sehingga mengurangi kenyamanan saat melintas.
Berdasarkan pengalaman saat mencoba tol ini beberapa waktu lalu, masih tampak sambungan jembatan yang belum rapi.
Tampak banyak sambungan jembatan yang belum rapi. Kemudian, letaknya berdekatan.
Tak heran, mobil yang melesat apalagi dengan kecepatan tinggi pasti akan mengalami guncangan yang keras.
Maka dari itu, saat melintas tol ini pengguna jalan mesti hati-hati dan disarankan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Batas kecepatan maksimal kendaraan di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek adalah 80 kilometer per jam.
Baca: Perbaikan Lima Expansion Joint Tol Layang Japek Selesai Hari Ini, Bakal Lebih Nyaman?
Jalan Tol Layang (elevated) Jakarta-Cikampek II (Japek II) memiliki panjang 36,4 kilometer yang menghubungkan Cikunir-Karawang Barat.
Dengan panjang tersebut, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II menjadi jalan layang terpanjang di Indonesia.
Kekhawatiran ini pun makin difokuskan kepada fenomena ibu yang sedang hamil. Lantas amankah jika ibu hamil lewat jalur tersebut?
Melihat hal ini, dr. Liva Wijaya, SpOG seorang spesialis kandungan pun memberikan tanggapannya.
"Ya, kalau menyetirnya aman dengan kecepatan yang sudah dianjurkan dan menggunakan kaidah keselamatan berkendara dengan baik, cukup aman untuk ibu hamil," kata dr. Liva di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Ini juga harus diperhatikan bagi pengendara yang di dalam kendaraannya ada anggota keluarga yang sedang hamil.
Sebenarnya menyetir mobil saat hamil dianggap aman selama ibu hamil dalam keadaan sehat dan tidak memiliki risiko komplikasi.
Yang perlu diperhatikan adalah posisi ibu hamil saat menyetir.
"Secara umum penumpang pasti tidak nyaman dan risiko kecelakaan tinggi. Kalau berkendara kan pastinya penumpang menginginkan kenyamanan dan aman," ucapnya.
Termasuk pegemudi yang di dalam kendaraanya ada anggota keluarga yang sedang hamil.