Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Isuzu Yakin Pasar Kendaraan Niaga Melaju Lebih Kencang di Semester II

Penjualan kendaraan niaga di Asemester I sendiri menurut IAMI menghadapi tantangan besar karena adanya virus Corona atau Covid-19.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Isuzu Yakin Pasar Kendaraan Niaga Melaju Lebih Kencang di Semester II
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Medium pick up Isuzu Traga dan truk medium duty Isuzu Giga FVM 245 PS dipamerkan di Astra Auto Fest 2019 di Astra Biz Center, 22-24 November 2019. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memprediksi pasar kendaraan komersial akan tumbuh cepat pada Semester 2 tahun 2020.

Penjualan kendaraan niaga di Asemester I sendiri menurut IAMI menghadapi tantangan besar karena adanya virus Corona atau Covid-19.

"Mungkin dua bulan ini kita susah, tapi menurut saya kalau anti virusnya ketemu, menurut saya Semester 2 saya kira akan terbang (tumbuh pesat) industrinya," tutur Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily, Selasa (10/3/2020).

Selain itu, pengusaha juga diprediksi tidak akan terus menahan pembelian kendaraan, seperti yang dilakukan pada Semester 1.

Baca: Sahabat Ungkap Teka Teki Asmara Zaska Gotik dengan Pengusaha Muda di Balikpapan, 'Dekat Orang Soleh'

Alasan penguat lainnya adalah prediksi pertumbuhan ekonomi nasional yang masih di atas 5 persen.

"Sesuai kondisi ekonomi makro aja. Kalau kondisi ekonomi pertumbuhannya 5 persen, berarti sama kayak tahun lalu. Menurut saya ngga akan bergerak banyak," ujar Ernando Demily.

Baca: Tarif Ojek Online di Jabodetabek Naik Rp 250 Per Kilometer

BERITA TERKAIT

Sementara itu, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Duljatmono memperkirakan pasar kendaraan niaga bisa tumbuh sekitar 7% dibandingkan tahun lalu.

Baca: Virus Corona Bikin Kekayaan Banyak Miliuner Indonesia Rontok Sekejap, Siapa Saja?

Seperti dikutip Kontan, Duljatmono menjelaskan, pasar kendaraan niaga masih dihadapkan oleh sejumlah tantangan seperti misalnya kondisi ekonomi global yang masih belum terlalu kuat.

Hal ini tentu dapat mempengaruhi kegiatan industri di beberapa sektor seperti misalnya pertambangan dan manufaktur yang pada gilirannya mempengaruhi permintaan kendaraan niaga.

Kendati begitu, hal ini bukan berarti bahwa tidak ada peluang sama sekali bagi pasar kendaraan niaga. katalis positif tahun ini berasal dari adanya komitmen pemerintah dalam menjalankan pembangunan infrastruktur serta adanya tren perbaikan harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO).

Kedua katalis ini diperkirakan mampu mengerek permintaan kendaraan niaga dari sektor logistik dan perkebunan.

Di samping itu, faktor telah berlalunya momentum tahun politik juga diyakini menjadi pemicu yang mampu meningkatkan permintaan kendaraan niaga tahun ini.yang mampu mengerek permintaan penjualan kendaraan niaga pada tahun ini.

Mengutip data angka penjualan kendaraan niaga tahun lalu, Duljatmono menyebutkan bahwa angka penjualan kendaraan niaga nasional mengalami penurunan  sekitar 19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari yang semula sebanyak 116.421 unit di tahun 2018 menjadi 94.323 unit pada tahun 2019.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas