IIMS Motobike Show 2020 Jadi Digelar saat New Normal, Catat Tanggal Pamerannya
nantinya konsep yang akan digabungkan ini tidak hanya dari bidang otomotif saja, namun juga furniture, properti hingga musik.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia turut berdampak buruk pada industri otomotif tanah air, seluruh bisnis pun mengalami kelesuan, bahkan banyak agenda pameran yang terpaksa dibatalkan.
Dampak buruk ini pun turut dirasakan Dyandra Promosindo yang kerap menggelar pameran berskala besar.
April lalu, sebenarnya penyelenggara pameran itu telah berencana untuk menggelar pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020, namun agenda itu terpaksa batal karena munculnya pandemi ini.
Kendati demikian, memasuki masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju era New Normal, Dyandra Promosindo akhirnya mencoba untuk bangkit dan kembali menggelar pameran otomotif.
Kali ini konsep yang diusung pun akan menggabungkan 4 pameran berbeda.
Seperti yang disampaikan Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noorsaleh dalam agenda video conference yang digelar Jumat (26/6/2020).
Menurutnya, penggabungan beberapa konsep ini akan memberikan warna berbeda dan lebih menarik perhatian para pengunjung di era baru saat ini, meskipun pandemi corona belum berakhir.
"Proyek kolaborasi ini kami yakini jadi solusi baru di era new normal, ketika masyarakat akan lebih selektif dan efektif saat menghadiri sebuah event," ujar Hendra.
Hendra menuturkan, nantinya konsep yang akan digabungkan ini tidak hanya dari bidang otomotif saja, namun juga furniture, properti hingga musik.
"Dengan penggabungan beberapa industri, yaitu furniture, otomotif, properti dan musik, bisa membuat cross audience, sehingga pengunjung benar-benar merasakan manfaat," kata Hendra.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai penyelenggara pameran, pihaknya turut merasakan kerugian akibat pembatalan banyak pameran yang sebelumnya telah direncanakan.
Namun ia optimis penggabungan 4 pameran tersebut bisa memunculkan kembali geliat bisnis para pelaku usaha yang nantinya tergabung dalam agenda itu.
"Ya itu adalah risiko yang harus kami jalani dalam penyelenggaraan pameran pada kondisi seperti ini," papar Hendra.