Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Jakarta PSBB Lagi, Ini Tips Rawat Mobil saat Terparkir Lama

Berikut ini hal yang harus diperhatikan saat memarkir mobil dalam waktu yang lama dalam masa PSBB di DKI Jakarta

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Jakarta PSBB Lagi, Ini Tips Rawat Mobil saat Terparkir Lama
Tribun Jabar/ Ferri Amiril
ilustrasi parkir mobil 

TRIBUNNEWS.COM - Pemprov DKI Jakarta kembali terapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Hal tersebut dilakukan untuk menanggapi lonjangan kasus Covid-19 yang selalu tinggi.

PSBB ini berlaku sejak 14-27 September 2020 mendatang.

Baca: Intip Rumah Komedian Komeng, Taman Luas di Dalam Rumah hingga Sejumlah Mobil yang Berjajar Rapi

Baca: Tanpa Marc Marquez, Honda Seperti Tersesat di MotoGP! Apa Alasannya?

ilustrasi parkir mobil
ilustrasi parkir mobil (Tribun Jabar/ Ferri Amiril)

Dengan begitu, aktifitas hanya bisa dijalankan di rumah (WFH).

Akibatnya, kendaraan khususnya mobil akan terparkir lama di dalam garasi.

Oleh karenanya, penting bagi pemilik untuk tetap melakukan perawatan dan beberapa hal yang diperlukan untuk tetap menjaga kondisi mobil.

Hal itu dilakukan untuk menjaga kondisi kendaraan agar selali dalam keadaan prima dan siap saat dibutuhkah.

BERITA TERKAIT

Berikut ini beberapa tips merawat mobil yang terparkir lama saat PSBB berlangsung

1. Jangan Gunakan Hand Brake saat Parkir

Dikutip dari Kompas.com, Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Boediarto mengungkapkan, bila mobil diparkir dalam waktu cukup lama sebaiknya pemilik menghindari penggunaan rem tangan.

Akan lebih baik mengganti rem tangan dengan menahan ban menggunakan ganjalan.

Beberapa ganjalan ban yang sering dipakai yakni batu, balok kayu, atau benda keras lainnya.

Pasalnya, jika menggunakan rem tangan, bisa jadi membuat sistem pengereman bermasalah seperti kampas rem yang lengket karena terlalu lama menekan brake drum.

"Nantinya jadi macet (kampas rem). Solusinya, mobil harus dipaksa jalan maju atau mundur secara berulang-ulang hingga lepas. Tapi kalau tidak bisa diakali, langsung hubungi bengkel resmi," katanya belum lama ini.

"Sebisa mungkin juga parkir di tempat yang rata. Untuk mobil matik bisa shift P aja, kalau manual cukup pakai gigi satu dibantu dengan ganjal di ban," ucap Budi lagi.

Agar lebih aman lagi, para pemilik mobil bisa menggunakan jack stand untuk menggantung mobil.

"Kondisi ban juga bisa jadi prima terus, tidak jadi flat atau kempis. Tapi memang rada repot kalau bagi pemula," kata Budi.

"Jadi walau mobil lama tidak digunakan selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus tetap diperhatikan, dirawat. Sehingga kalau ingin digunakan kembali tidak bermasalah," lanjutnya.

2. Mobil Matic, Atur Transmisi di P

Pemilik bengkel spesialis matik Worner Matic Hermas Efendi Prabowo mengatakan bahwa saat mobil matik diparkir dalam waktu yang lama, sebaiknya meletakkan tuas transmisi pada posisi P.

Dikutip dari Kompas.com, posisi tersebut dinilai akan lebih aman untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, seperti mobil yang berjalan sendiri.

“Kalau parkir sebaiknya posisi transmisi di P, karena kalau di P output shaft yang terhubung dengan as kopel akan terkunci. Sehingga, mobil lebih aman dan tidak bergerak,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.

3. Panaskan Mesin Secara Rutin

Dikutip dari GridOto, memanaskan mobil tiga sampai lima menit sudah cukup.

Hal tersebut dijelaskan oleh Koko, pemilik bengkel spesialis Prabuss AutoWorks, Jaksel.

Ia juga mengatakan bahwa jika mesin sudah idle atau putaran mesin sudah turun sekitar 800 rpm, tandanya mesin sudah cukup dipanasi.

Karena saat starter mesin dingin (cold start), putaran mesin masih cukup tinggi untuk mencapai pembakaran optimal sampai suhu mesin optimal.

"Kalau memanaskan mesin mobil sekalian dibawa jalan supaya bagian mobil lain ikut gerak, terutama kaki-kaki," ujar Koko.

Menurut Koko, bagian penguhung kaki-kaki mobil seperti joint atau rem berpotensi macet akibat kerak yang membuat bagian yang bergerak terpisah menempel.

Jika mobil jarang dipanasi, oli mesin juga bisa rusak.

Hal tersebut disampaikan oleh Alvin Suwarna, Director PT Oil Indonesia.

ia mengatakan bahwa akan ada penurunan kualitas oli mesin yang terlalu lama mengendap di bak oli.

"Molekul oli akan terkontaminasi dengan unsur Fe yang merupakan unsur kimia besi dari material bak oli," jelas Alvin kepada GridOto.com.

(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Ruly Kurniawan/Ari Purnomo)(GridOto, Radityo Herdianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas