Menhub Tinjau Ujicoba Bongkar Muat Nissan Livina ke Perut Kapal di Pelabuhan Patimban
Pada saat uji coba, dilakukan pengangkutan sebanyak 22 unit mobil dari Car Terminal ke dalam kapal.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG – Menjelang soft launching pengoperasian Pelabuhan Patimban, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan operasional Pelabuhan dengan meninjau langsung uji coba bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Kamis (3/12/2020).
Menhub Budi Karya menyampaikan, uji coba berjalan dengan lancar dan Pelabuhan Patimban sudah siap untuk dilakukan soft launching pada minggu ke-2 atau ke-3 Desember 2020.
“Seperti kita lihat tadi, uji coba bongkar muat barang di Patimban ini bisa dilakukan dengan baik," ujarnya.
Dalam ujicoba ini, kapal bisa sandar, artinya dermaga sudah siap. Kedalaman kolam air sudah baik.
"Alur dari luar ke sini sudah baik, jalan dari pabrik ke sini sudah bagus dan para stakeholder sudah melakukan koordinasi dengan baik. Pelabuhan Patimban Patimban siap untuk beroperasi secara terbatas,” kata Menhub.
Kegiatan uji coba bongkar muat barang dan sandar kapal dilakukan menggunakan MV Ostina yang akan menuju Pelabuhan Belawan Medan.
Pada saat uji coba, dilakukan pengangkutan sebanyak 22 unit mobil dari Car Terminal ke dalam kapal.
Terpantau unit yang diangkut dalam ujicoba ini adalah Nissan Livina.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan kelanjutan dari acara Table Top Exercise yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 November 2020.
Uji coba bertujuan mengecek komunikasi dan koordinasi antar stakeholder terkait telah siap untuk mendukung kegiatan operasional terbatas dan soft opening Pelabuhan Patimban sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan.
Terkait dengan pengelolaan Pelabuhan Patimban pada masa pengoperasian secara terbatas, Menhub mengatakan Pengelolaan Pelabuhan akan dilakukan oleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban yang akan di bantu oleh tenaga ahli profesional di bidang kepelabuhanan.
Baca juga: Permudah Kepabeanan, Kemenkeu Buka Kantor Khusus Bea Cukai di Pelabuhan Patimban
Kompetensi yang diberikan akan sama baiknya dengan yang dilakukan di Tanjung Priok.
Menhub berharap agar para stakeholder dan SDM di Kemenhub dan Instansi terkait lainnya siap untuk berpartisipasi dalam pengelolaan pelabuhan ini.
Baca juga: INSA: Pelabuhan Patimban Geliatkan Industri Perkapalan Nasional
Kesiapan dalam pengoperasian Pelabuhan Patimban dapat segera direalisasikan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa Barat.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemda Provinsi Jawa Barat, Kapolda Pangdam, TNI Angkatan Laut, kontraktor, dan semua stakeholder," ujarnya.
"Yang paling penting adalah apa yang kita lakukan ini sebagai motor penggerak pergerakan kemajuan ekonomi Indonesia."
"Kita memang pandemi, tapi kita pastikan bahwa apa yang kita bangun kita persiapkan dengan baik dan diselesaikan sesuai dengan waktunya. Yang lebih penting lagi ini bermanfaat untuk masyarakat,” tambahnya.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang giat membuat segitiga perkembangan ekonomi dengan nama metropolitan Rebana yang sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Jawa Barat.
Dengan adanya sejumlah infrastruktur transportasi seperti Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan dibantu dengan sarana-sarana yang lain, maka Jawa Barat akan memiliki pusat ekonomi baru yang ketiga setelah Bandung Raya dan Bodebek.
"Kami yakin, adanya Pelabuahan Patimban akan memberikan banyak manfaat buat masyarakat."
"Sekarang rumah-rumah di sekitar Patimban sudah bagus-bagus. Ini efek domino yang diharapkan oleh kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan akan menjadi pelabuhan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang.
Pelabuhan ini juga untuk mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya yang seringkali menimbulkan kemacetan dan mempercepat kerusakan jalan, dan memperkuat ketahanan ekonomi.
Pelabuhan Patimban dititikberatkan sebagai pelabuhan yang melayani kegiatan ekspor impor dan domestik untuk kargo kendaraan dan kontainer.
Pembangunan Pelabuhan Patimban dimulai tahun 2018 dan direncanakan selesai tahun 2027.
Pembangunan tahap pertama meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan jembatan penghubung, Back Up Area, dan jalan akses, dengan kapasitas car terminal sebesar 218.000 CBU dari total kapasitas kumulatif 600.000 CBU dan kapasitas container terminal sebesar 250.000 TEUs dari total kapasitas kumulatif 3,75 Juta TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.