Ajang Shell Eco Marathon Asia untuk Dukung Inovasi Kendaraan Hemat Energi
Shell Indonesia mendukung inovasi kendaraan hemat energi di Tanah Air lewat partisipasi dalam kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shell Indonesia mendukung inovasi kendaraan hemat energi di Tanah Air lewat partisipasi dalam kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia.
Melalui SEM Asia, berbagai inovasi kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan telah berhasil ditampilkan oleh para inovator muda asal Indonesia yang berkompetisi di kancah global.
President Director and Country Chair Shell Indonesia, Dian Andyasuri mengatakan bahwa Shell Eco Marathon mengambil peran penting dalam menginspirasi generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan untuk bereksperimen secara cerdas dan kreatif.
"Dalam perjalanan 10 tahun partisipasi Indonesia di SEM, kita patut bangga dengan peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat yaitu sebanyak lebih dari 200 persen."
Baca juga: Indonesia Rayakan 1 Dekade Kepesertaan di Shell Eco-Marathon
"Jumlah partisipasi kampus yang hanya empat di tahun 2010 menjadi lebih dari 25 institusi pendidikan pada 2020. SEM juga telah menjadi wadah bagi mahasiswa lintas ilmu seperti teknik, bisnis, manajemen dan bidang studi lainnya untuk bisa berkolaborasi mewujudkan inovasi," tutur Dian saat jumpa pers virtual, Jumat (4/12/2020).
Partisipasi mahasiswa dari berbagai universitas di penjuru Indonesia telah menghadirkan sederet kendaraan hemat energi hasil inovasi mereka yang mengedepankan efisiensi energi.
Partisipasi tim Indonesia berawal dari sembilan tim yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion atau mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi.
Pada tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 tim untuk kategori internal combustion dan 15 tim dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell.
"Indonesia juga berhasil memukau khalayak dunia di ajang Drivers World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia," imbuh Dian.
Bahkan, dikesempatan berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.
Pencapaian tim-tim Indonesia sampai saat ini telah menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang kompetitif, gigih dan inovatif.
Tentunya jumlah peserta tim dan institusi pendidikan yang ikut bagian dalam inovasi transportasi di Indonesia mengalami peningkatan besar dari tahun ke tahun.
Saat ini terdapat sekitar 80 tim dari 45 institusi pendidikan yang sudah memiliki inovasi dibidang mobil hemat energi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana memyampaikan bahwa generasi muda adalah aktor utama dalam mencapai target penurunan efisiensi energi sebesar 1 persen per tahun, bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan penurunan emisi CO2 sebesar 198 juta ton CO2 pada sektor energi ditahun 2025.
"Mereka lah yang akan menikmati dan menjalankan terwujudnya energi bersih masa depan. Partisipasi dan prestasi mahasiswa Indonesia di ajang Shell Eco-marathon perlu diapresiasi dan didukung untuk mempersiapkan para generasi muda yang tanggap terhadap tantangan energi di masa mendatang," terang Dadan.