30 Tahun 'Mengabdi', Si Raja Diesel Isuzu Panther Berhenti Produksi
Setelah puluhan tahun memproduksi Isuzu Panther, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyatakan menghentikannya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM - Setelah 30 tahun memproduksi Isuzu Panther, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyatakan menghentikannya mulai tahun ini.
Keputusan tersebut dilakukan menyusul kebijakan emisi gas buang baru menjadi Euro IV dan melemahnya popularitas Panther yang ditunjukkan dengan jumlah penjualan sejak beberapa tahun belakangan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut angka distribusi dari pabrik ke diler atas produk terkait pada 2018 ialah 950 unit. Sementara satu tahun setelahnya ialah 763 unit, dan 320 sepanjang tahun lalu.
"Bisnis Isuzu di Indonesia hari ini kita akan fokuskan pada commercial vehicle. Tetapi dari sisi pengguna Panther, tidak perlu khawatir (prihal servis). Terimakasih Panther," kata Marketing Division Head IAMI Attias Asril dalam konferensi virtual, Rabu (10/2/2021).
Kendati demikian, pihak Isuzu Indonesia bertekad untuk terus melanjutkan tekad dari 'Sang Raja Diesel' yang telah ditebarkan sejak debut perdananya di 1991.
Salau satunya ialah melalui peluncuran dua model baru yang disinyalir Isuzu mu-X dan Isuzu D-Max. Namun, pihak IAMI belum ingin membuka lebar keran informasinya.
"Pastinya akan ada produk baru, sebagaimana sudah tersebar juga bocoran-bocorannya di jagad maya," lanjut dia.
Diketahui, Panther telah menemani warga Indonesia sejak 1991 serta mampu menjadi rival berat bagi Toyota Kijang. Kendaraan mengisi segmen minibus dan pikap.
Selama perjalannya, sudah ada 433.117 unit Panther yang didistribusikan ke konsumen Indonesia, baik untuk varian minibus atau salon serta pikap.
Sejarah
Isuzu Panther pertama kali muncul di Indonesia pada 1991.
Multi-Purpose Vehicle (MPV) ini bukan hanya terkenal soal daya angkutnya, melainkan ketangguhan dan keiritan dari mesin diesel yang digunakannya.
Generasi awal Panther menggunakan mesin diesel dengan kode C223, dengan kubikasi 2.238cc 4 silinder OHV indirect injection yang menghasilkan tenaga 72 TK di 4.300 rpm dan torsi puncak 140 Nm di 2.400 rpm.
Mulai Rp 30 Jutaan Generasi pertama ini diperkenalkan dalam berbagai bentuk buatan karoseri.