30 Tahun 'Mengabdi', Si Raja Diesel Isuzu Panther Berhenti Produksi
Setelah puluhan tahun memproduksi Isuzu Panther, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menyatakan menghentikannya
Editor: Hendra Gunawan
Misalnya seperti Bravo, Miyabi, Sparta dan Golden.
Lalu pada 1993 menambah variannya seperti Hi-Grade, Grand Deluxe, Total Assy (Deluxe), dan Standard.
Peremajaan Panther dilakukan pada 1996.
Meski secara tampilan tak banyak berubah, namun Isuzu menaikan kapasitas mesin menjadi 2.500 cc dengan kode 4ja1 dan mengubah sistem bahan bakar menjadi direct injection.
Mesin baru ini bisa menghasilkan tenaga 78,9 TK di 3.900 rpm dan torsi 170 Nm di 2.300 rpm.
Pada generasi ini tersedia dua varian, Deluxe dan model pikap yang masih eksis sampai saat ini.
Tak sampai di situ, Isuzu kembali meremajakan Panther saat memasuki tahun 2000.
Ini menjadi momen Isuzu membenamkan mesin Turbo Diesel untuk Tipe Touring yang menjadi varian tertingginya.
Bahkan pilihan transmisi otomatis pun mulai tersedia.
Mesin dengan turbo memiliki tenaga yang sama, 78,9 TK namun di rpm yang lebih rendah, yakni 3.500 rpm.
Soal torsi, varian dengan turbo tentunya meningkat, jadi 192 Nm di rpm yang lebih rendah lagi, 1.800 rpm.
Eksistensi Panther resmi berakhir pada 2021Eksistensi Panther resmi berakhir pada 2021
Pada tahun 2000, Isuzu menawarkan Panther dengan delapan varian.
Mulai dari Grand Touring, Touring, LS Hi-Grade, SS, LV, SV, LM (smart long), dan SM (smart short).
Pada generasi ini Chevrolet juga mengeluarkan kembaran Panther versi mesin bensin yang diberi nama Tavera.
Sementara pada 2005 menjadi momen terakhir Isuzu meremajakan Panther sampai dengan saat ini.