Volkswagen Kerjasama dengan Microsoft untuk Kembangkan Teknologi Mengemudi Otonom
Teknologi ini juga akan mengaktifkan pembaruan "over the air" berbasis wifi setelah mobil tersebut dijual, hampir sama seperti teknologi milik Tesla
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JERMAN - Raksasa mobil asal Jerman, Volkswagen akan bekerja sama dengan Microsoft untuk mengembangkan teknologi mobil self-driving.
Volkswagen berencana untuk menggunakan teknologi "cloud" yang dikembangkan oleh Microsoft untuk mempercepat peluncuran kendaraan otonom miliknya.
Kesepakatan baru antara raksasa mobil Jerman dan raksasa teknologi AS itu dilaporkan akan memungkinkan integrasi sistem otonom yang lebih cepat di kendaraan masa depan.
Teknologi ini juga akan mengaktifkan pembaruan "over the air" berbasis wifi setelah mobil tersebut dijual, hampir sama seperti teknologi milik Tesla.
Lewat kesepakatan itu, Volkswagen dapat meningkatkan jumlah fitur bantuan pengemudi yang ditawarkan pada kendaraannya.
Baca juga: VW Gelontorkan 11 Miliar Euro untuk Kembangkan Mobil Listrik
Baca juga: Cara Membuat Catatan Kaki atau Footnote di Microsoft Word, Simak Langkah-langkahnya!
"Untuk ponsel kami 15 atau 20 tahun lalu, saat Anda membelinya, hampir tidak pernah berubah. Sekarang, kami mengharapkan setiap minggu atau setiap beberapa hari, bahwa secara diam-diam akan ada fitur-fitur baru," ungkap Wakil Presiden Eksekutif Cloud dan kecerdasan buatan di Microsoft, Scott Guthrie, dikutip dari Car Advice, Jumat (12/2/2021).
Mengingat bahwa Volkswagen juga memiliki Audi, Porsche, Skoda, Seat, Lamborghini dan Bentley, kemungkinan teknologi berbasis cloud ini juga akan diluncurkan pada merek-merek tersebut juga.
"Kemampuan untuk mulai memprogram kendaraan dengan cara yang lebih kaya dan aman, tentu akan mengubah pengalaman," imbuh Guthrie.
Volkswagen mengatakan akan menginvestasikan hampir 27 miliar Euro dalam teknologi digital selama lima tahun ke depan.
Perusahaan berencana untuk meningkatkan proporsi perangkat lunak yang dikembangkannya sendiri menjadi 60 persen, dari hanya 10 persen saat ini.