Masyarakat Belum Tertarik Beli Mobil di Tengah Pandemi Covid-19, Lebih Prioritaskan Jaga Imunitas
Pembelian mobil baru belum masuk dalam prioritas masyarakat kelas menengah bawah.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan kebijakan insentif penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor segmen di bawah 1.500 cc dengan kategori sedan dan 4x2.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai di tengah pandemi Covid-19, mobilitas penduduk saat ini masih rendah.
"Saat ini masalah mobilitas penduduk yang masih rendah, membuat prioritas belanja masyarakat bukan beli mobil baru," ujar Bhima kepada Tribun Network, Sabtu (13/2/2021).
Pembelian mobil baru belum masuk dalam prioritas masyarakat kelas menengah bawah.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memprediksi pandemi covid-19 baru bisa terkendali pada September 2021.
"Maka prioritas belanja masyarakat adalah kesehatan, makanan, minuman dan kebutuhan primer lain. Sedangkan kendaraan bermotor bukan prioritas utama, masih dianggap kebutuhan tersier bahkan di kelas menengah," ucap Bhima.
Bhima menerangkan terdapat persoalan, yakni terkait penurunan penerimaan negara dari pajak kendaraan bermotor.
Padahal rasio pajak terus mengalami penurunan dan defisit anggaran juga kian melebar.
"Bagaimanapun juga penerimaan pajak dari kendaraan bermotor sangat penting untuk menambal pendapatan negara. Kalau penerimaan pajak turun maka defisit melebar konsekuensi ke potong anggaran yang esensial atau cari pinjaman utang baru," tuturnya.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno senada dengan Bhima. Bahwa, masyarakat saat ini lebih mementingkan kesehatan dibandingkan mobil.
Lagi pula kebijakan itu tidak selaras dengan upaya pemerintah mendorong masyarakat untuk naik transportasi umum.
"Sekarang ini, masyarakat lebih mementingkan kesehatan ketimbang beli kemewahan. Semestinya, chasis untuk angkutan umum dibebaskan dari PPnBM," ujar Djoko.
Djoko mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini, penjual mobil-mobil bekas saja banyak yang mengeluhkan berkurangnya pembeli.
Baca juga: Mulai 2022 Kota Kawasaki Jepang Dapat Subsidi Pajak dari Pemerintah Pusat
Baca juga: Jokowi Bebaskan Pajak Penghasilan Wartawan hingga Juni 2021
Dikhawatirkan, hal ini terjadi seperti kepada kendaraan Low Cost Green Car (LCGC).