Gaikindo Yakin Relaksasi PPnBM Bisa Genjot Penjuaan Otomotif Hingga 80.000 Unit Per Bulan
Yohannes Nangoi mengungkapkan kebijakan relaksasi PPnBM dipandang akan berdampak positif bagi industri otomotif Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyambut baik dua kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah untuk industri kendaraan bermotor.
Kebijakan tersebut adlah PMK No 20/ PMK 010/2021 dan Kepmenperin No 169 Tahun 2021, dinilai telah menjadi angin segar bagi industri otomotif Indonesia.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkapkan kebijakan relaksasi PPnBM dipandang akan berdampak positif bagi industri otomotif Indonesia.
"Kami sangat antusias menyambut kebijakan relaksasi PPnBM yang dikeluarkan Pemerintah, karena kami yakin kebijakan tersebut akan memberikan napas baru bagi industri otomotif yang belakangan ini mengalami tahun yang berat," tutur Nangoi, Selasa (2/3/2021).
Kebijakan tersebut selain memberi dampak bagi industri kendaraan bermotor di Indonesia, namun juga untuk seluruh industri-industri pendukungnya.
"Kami sangat berharap sesegera mungkin industri kendaraan bermotor di Indonesia bisa pulih kembali, yang dapat ditandai dengan membaiknya penjualan kendaraan bermotor di Indonesia," jelas Nangoi.
Baca juga: PLN Akan Bangun SPKLU di Hotel Hingga Mal untuk Percepat Penetrasi Kendaraan Listrik
Pulihnya penjualan kendaraan bermotor diyakini akan membangkitkan ekosistem industri kendaraan bermotor di Indonesia yang di 2020 terdampak cukup dalam akibat adanya Pandemi.
Baca juga: 100 Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta: Toyota Avanza, Toyota Rush, Isuzu Panther, dan Daihatsu Xenia
Penjualan kendaraan bermotor roda empat yang biasanya mampu membukukan penjualan 90.000-100.000 unit per bulan, turun cukup signifikan menjadi hanya 3.700 unit di Mei 2020.
Dengan diberlakukannya dua kebijakan baru dari Pemerintah sejak 1 Maret 2021 maka seluruh mata rantai industri kendaraan bermotor berupaya agar pemulihannya bisa lebih dipercepat.
Penjualan kendaraan bermotor bisa mencapai 70,000-80,000 unit per-bulan.
"Kami dan para anggota optimis bahwa perbaikan industri otomotif juga akan memberikan kontribusi positif bagi negara. Kami siap memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan kebijakan tersebut," ujarnya.