Pertamina Ungkap Alasan Masyarakat Harus Gunakan BBM Berkualitas
Taufiq Kurniawan mengungkapkan saat ini ada empat jenis bensin dengan nilai oktan yang berbeda-beda.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina terus berupaya mengedukasi masyarakat mengenai bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan.
Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi Taufiq Kurniawan mengungkapkan saat ini ada empat jenis bensin dengan nilai oktan yang berbeda-beda.
Bensin Premium memiliki nilai oktan atau Research Octane Number (RON) paling rendah, yakni 88. Sementara Pertalite dengan RON 90, lalu Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo RON 98.
"BBM dengan makin tinggi nilai oktannya itu makin bagus pembakaran dalam mesin," ujar Taufiq dalam acara Ngobrol Virtual yang disiarkan channel Youtube Tribun Timur, Rabu (3/3/2021).
Taufiq mengungkapkan motor injeksi dan mobil-mobil keluaran tahun 2003 hingga yang paling baru, sebenarnya mensyaratkan penggunaan bensin dengan oktan minimal 92 atau setara Pertamax.
Baca juga: Penerapan Standar Euro 4 Sudah Mendesak, BBM Ron Rendah Perlu Dihilangkan Bertahap
Namun saat ini masyarakat masih banyak yang menggunakan bensin Premium. Taufiq mengatakan Pertamina masih menyediakan bensin Premium karena masih diberikan penugasan oleh pemerintah.
Baca juga: Ini Dua Keuntungan Jika Kendaraan Konsumsi BBM Pertamax
Mengutip pendapat pakar lingkungan dan kesehatan, Taufiq Kurniawan mengatakan, BBM jenis bensin Premium, menurut Taufiq, sangat buruk untuk kualitas udara.
"Kandungan timbalnya ini banyak di premium dan itulah yang mungkin menyebabkan kualitas udaranya menurun," ucap Taufiq.
Baca juga: Pengamat: BBM Euro 4 Bisa Turunkan Polusi Udara di Perkotaaan
Banyak pula risiko kesehatan yang ditimbulkan pencemaran udara ini akibat penggunaan bensin Premium.
"Dapat mengakibatkan hipertensi, kemudian gangguan pernapasan, penyakit penyakit kronis lainnya yang diakibatkan oleh emisi gas buang yang diproduksi dalam bentuk nitrogen No dan Co karbon monoksida," ungkap Taufiq.
Bahkan, Taufiq mengungkapkan IQ manusia dapat menurun akibat polusi timbal yang dihasilkan bensin Premium.
Dirinya menjelaskan adanya timbal yang dihirup, kemudian diikat oleh darah. Ketika diikat oleh darah itu akan mengurangi kemampuan darah untuk mengikat oksigen.
"Karena kandungan timbalnya lebih besar. Dari situlah mungkin kecerdasan akan bisa menurun gitu," ungkap Taufiq.
Sehingga, Taufiq mengajak agar masyarakat meninggalkan konsumsi bensin Premium. Langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Selain itu, di dunia internasional pemakaian bensin Premium juga sudah sangat minim. Taufiq mengungkapkan tinggal tujuh negara yang masih menggunakan BBM setara dengan Premium RON88.