Kisah Ibnu Jamil Jadi Anak Motor, 6 Hari 5 Malam Nyerempet Bahaya di Trek Ganas Hutan Malinau-Krayan
Ekspedisi melibatkan 5 motor dengan asisten dan mekanik, ini dia tempuh selama enam hari lima malam menembus lebatnya hutan Malinau ke Krayan.
Penulis: Choirul Arifin
"Selama ini untuk menuju Krayan hanya melalui jalur udara seperti kebanyakan daerah di Papua," imbuhnya.
Dia mengatakan, menjalani ekspedisi ini bermodal skill dan tenaga serta perbekalan saja tidak cukup, butuh mental kuat serta kekompakan tim dengan chemistry yang juga harus dibangun kuat.
"Untuk jarak sekitar 200 kilometer kami membutuhkan waktu lima malam enam hari. Tanpa ada mekanik di dalam tim, mustahil kami mampu menembusnya,” tuturnya seraya menyatakan, satu dari lima anggota ekspedisi ini bertindak sebagai mekanik.
Ibnu mengatakan, di ekspedisi ini dia membawa perbekalan bahan bakar sebanyak 50 liter bensin.
Perjalanan menuju Krayan dilakukan sambil membuat video dokumenter untuk program Jamilo’s Journey yang didukung Kopiko 78.
“Banyak orang yang belum mengetahui informasi tentang Krayan, apalagi kondisi jalur darat yang katanya sudah tersedia. Karena itu, kami ingin menceritakan tentang keberadaan Krayan untuk Indonesia,” kata dia.
Warga Krayan dan warga Desa Semamu yang dia temui menyatakan dia dan timnya adalah orang pertama dari luar Krayan dan Malinau yang mampu menembus jalan darat tersebut sepenuhnya dengan sepeda motor.
“Baru segelintir orang yang merasakan perihnya jalur darat Malinau ke Krayan atau sebaliknya. Jangankan orang dari luar Kalimantan, orang-orang dari Kabupaten Malinau dan Nunukan saja tidak banyak yang tahu tentang adanya jalan darat di sana,” tuturnya.
“Kami sempat bertemu dengan orang kampung Paking, dan pemuda asal Malinau yang sedang berburu di dalam hutan. Mereka saja mengaku tidak berani melalui jalur tersebut karena dianggap sebagai jalur mematikan,” imbuhnya.
Tidak ada di Google Map
Dia menceritakan, rute yang dilintasi di ekspedisi ini tidak terlacak jika menggunakan Google Map.
Google Map tidak mampu memperlihatkan dengan jelas adanya jejak jalan di dalam hutan tersebut. "Salah-salah membaca jalur, bisa-bisa yang dibaca adalah mengikuti aliran sungai,” imbuh Ibnu.
Beruntung Ibnu dan timnya dari Serigala Rider mampu menembus Binuang yang menjadi desa pertama di wilayah Krayan Tengah setelah nyaris kehabisan logistik.
Dua hari setelah itu Ibnu dan tim mengunjungi perbatasan Indonesia Malaysia di Long Midang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.