Tips Mengemudi Mobil dengan Teknik Eco Driving untuk Maksimalkan Efisiensi Bahan Bakar
Eco driving merupakan merupakan cara mengemudikan mobil dengan tujuan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar agar tercapai efisiensi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cara mengemudi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi emisi gas buang kendaraan.
Untuk menekan dampak buruk polusi udara sekaligus memaksimalkan efisiensi konsumsi bahan bakar, pengemudi dapat menerapkan teknik berkendara eco driving.
Eco driving merupakan merupakan cara mengemudikan mobil dengan tujuan mengoptimalkan konsumsi bahan bakar agar tercapai efisiensi sekaligus mengurangi risiko kecelakaan.
Mengemudi mobil dengan teknik eco driving dinilai mampu menghemat waktu dan biaya, aman, serta ramah lingkungan.
Baca juga: Tips Cegah Mobil Terbakar Sendiri di Jalan, Perhatikan 8 Hal Ini
"Selain untuk efisiensi bahan bakar, teknik Eco Driving juga merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia pakai kendaraan karena kinerjanya tidak dipaksakan," ungkap Hariadi, Assistant to Service Dept. Head PT SIS, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Berkendara Tanpa Helm dan Diberhentikan Polisi, Pria Diduga ODGJ Ngaku Punya Kekuatan Tenaga Surya
Dia mengatakan, ada tiga faktor yang mempengaruhi teknik eco driving, yaitu pengemudi, kondisi mobil, serta lingkungan.
“Pemanfaatan teknik eco driving dapat mengoptimalkan efisiensi bahan bakar sehingga mengurangi tingkat polusi dan lebih ramah lingkungan," kata Hariadi.
Baca juga: Daimler, Volvo dan Traton Group Kerjasama Bangun 1.700 Titik SPLU Truk dan Bus Listrik di Eropa
Gaya dan teknik yang diterapkan pun sudah terbukti dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Karenanya, penerapan teknik eco driving ini disarankan untuk dapat memaksimalkan fungsi kendaraan serta menjaga keamanan dan kenyamanan pengemudi.
Untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pengemudi, yaitu:
1. Waktu, rute, dan tujuan perjalanan
Hitung estimasi waktu berkendara dengan memperhatikan rute perjalanan agar dapat menghindari kemacetan.
Jika sudah terjebak dalam kemacetan, mobil akan sering melakukan stop and go.
Ini merupakan kondisi dimana mobil harus berhenti dan dijalankan kembali sesuai dengan kepadatan lalu lintas sehingga mengakibatkan boros bahan bakar.