Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Jangan Sembarangan! Ternyata Kualitas BBM Pengaruhi Usia Pakai Busi Kendaraan

Singkatnya masa busi ternyata bisa dipengaruhi pemakaian bahan bakar yang dibawah standar rekomendasi pabrikan atau berkualitas rendah

zoom-in Jangan Sembarangan! Ternyata Kualitas BBM Pengaruhi Usia Pakai Busi Kendaraan
GridOto
Ilustrasi perbandingan busi baru, busi dengan pembakaran sempurna, terlalu kering, dan terlalu boros. 

TRIBUNNEWS.COM - Menentukan bahan bakar minyak (BBM) yang tepat sangat penting karena dapat memengaruhi berbagai hal yang berkaitan dengan performa mesin kendaraan. Salah satunya ialah usia pakai busi.

Meskipun berukuran kecil, busi merupakan salah satu komponen penting yang terdapat pada kendaraan baik motor maupun mobil. Busi berfungsi sebagai pemercik api dalam ruang bakar yang telah terkompresi campuran bahan bakar dan udara sehingga kendaraan pun dapat berjalan.

Karena memiliki peran krusial pada proses pembakaran di dalam mesin, busi perlu diganti secara berkala. Biasanya busi memiliki masa pakai 40 ribu kilometer untuk jenis busi biasa dan lebih lama untuk yang jenis iridium.

Namun sayangnya, tak jarang masa pakai busi justru bisa lebih singkat. Salah satunya karena kebiasaan pengguna yang memilih memakai sembarang bahan bakar yang dibawah standar rekomendasi pabrikan atau berkualitas rendah.

Meski demikian, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, mengungkapkan bahwa tidak ada angka pasti sebesar apa pengurangan usia pakai dari busi ketika menggunakan bahan bakar berkualitas jelek.

Namun, misalnya busi bisa berumur 40 ribu kilometer, bisa saja baru setengahnya sudah harus ganti yang baru karena hanya karena bahan bakarnya jelek.

Suparna menjelaskan, penggunaan bahan bakar dengan kadar oktan rendah membuat proses pembakaran menjadi kurang sempurna sehingga dapat memperpendek masa pakai busi.

BERITA TERKAIT

“Saat oktan bahan bakarnya rendah, maka pembakarannya kurang sempurna. Hasilnya, bisa menimbulkan jelaga atau residu, sehingga bisa memperpendek umur busi. Kenapa bisa berkurang? Karena jelaga tadi menutupi busi. Sehingga busi sering mengalami overheat dan mempercepat matinya busi,” jelasnya.

Makin tinggi nilai oktan dari jenis BBM yang digunakan, maka akan makin kecil pula tingkatan residu yang dihasilkan dari proses pembakaran. Dampaknya, ruang mesin tidak cepat kotor.

“Akibat BBM yang tidak sesuai, pembakaran menjadi prematur, sisa pembakaran akan meninggalkan residu yang mengotori ruang bakar, termasuk klep dan kepala busi. Performa turun, usia pemakaian busi pun akan lebih cepat,” ucapnya.

Ilustrasi pengisian Pertamax.
Ilustrasi pengisian Pertamax. (Pertamina)

Maka itu, menggunakan bahan bakar yang berkualitas seperti Pertamax dan Pertamax Plus menjadi pilihan tepat, sehingga busi bisa mencapai usia pakai yang semestinya.

Terlebih, menggunakan bahan bakar yang tepat dan sesuai dengan rekomendasi pabrikan seperti Pertamax Series juga berdampak pada proses pembakaran yang lebih sempurna, sehingga turut membuat performa mesin pun menjadi lebih optimal.

Hal senada pun turut dibenarkan oleh Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Octaviano. Diko menjelaskan, BBM dengan RON rendah memiliki banyak kandungan campuran yang membuat adanya residu di dalam ruang bakar.

“Residu ini bisa berpotensi membuat busi cepat berkerak. kerak yang ada di elektroda inilah yang membuat busi cepat rusak. Apalagi jika sistem pemasukan udara yang kotor serta faktor lainnya. Kerak ini menutup jalur listrik, jadi arusnya geser. Sehingga arus listrik tidak fokus dan mengalir ke bagian besi yang di samping, tidak lurus,” jelas Diko.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas