Mobil Buatan Indonesia Laris Manis di Luar Negeri, Daihatsu Paling Banyak Dipesan
Ekspor CBU dari Januari - Agustus 2021 mencapai 185.012 unit atau naik 37,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, sebanyak 134.341 unit.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Dewi Agustina
Saat ini, Mitsubishi mengekspor mobil Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross. Kemudian Suzuki mengirim mobil buatan Indonesia ke luar negeri sebanyak 26.899 unit.
Adapun mobil Suzuki buatan Indonesia yang dijual di luar negeri antara lain Suzuki Ertiga, Suzuki XL7, Suzuki Carry, dan Suzuki APV.
Honda juga mengirim mobil buatan Indonesia ke luar negeri. Totalnya sebanyak 4.590 unit mbil Honda buatan Indonesia diekspor ke Filipina dan Vietnam.
Mobil Honda yang diekspor itu adalah Honda Brio. Kemudian Hino mengekspor kendaraan komersial sebanyak 2.450 unit.
Hyundai mengekspor H-1 (Grand Starex) sebanyak 630 unit. DFSK mengirim 592 mobil buatan Indonesia ke luar negeri.
Terakhir, Wuling mengekspor 54 unit mobil Wuling Cortez dan Chevrolet Captiva buatan Indonesia ke Brunei.
Penjualan Naik
Untuk domestik, berakhirnya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen untuk mobil 1.500 cc kembali berhasil memicu kenaikan penjualan mobil baru.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil wholesales atau mobil yang dikirim ke dealer selama Agustus 2021 mencapai 83.319 unit.
Baca juga: Permintaan Masih Ada, Penjualan Mobil Agustus Naik 25 Persen di Agustus 2021
Jumlah ini naik 25 persen jika dibandingkan pengiriman bulan Juli, sebanyak 66,639 unit.
Sementara penjualan wholesales dari Januari-Agustus 2021 sebanyak 543.424 unit, naik 68 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang terjual sebanyak 323.494 unit.
Kemudian, penjualan mobil secara retail atau dari dealer ke konsumen mencapai 75.822 unit, naik 18,4 persen dari bulan sebelumnya, yang mencapai sebanyak 64.028 unit.
Sedangkan penjualan retail dari Januari-Agustus 2021 sebanyak 527.694 unit, naik 45 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, yang memcapai sebanyak 364.033 unit.
"Pembelian kan demand-nya masih ada, indikasinya daya beli masih ada," tutur Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, dikutip dari website resmi Gaikindo.