Grup Tata Motors Kembali Rambah Bisnis Penerbangan, Ambil Alih Saham Pemerintah di Air India
Sebelumnya, Pemerintah India pernah mengambil alih maskapai Air India dari Tata Group pada 1953.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Tata Motors dengan bendera Tata Sons kembali merambah bisnis penerbangan berjadwal setelah mereka mendapatkan kembali kendali atas maskapai penerbangan Air India melalui pengambilalihkan 100 persen saham pemerintah India di maskapai nasional tersebut.
Konglomerat otomotif dan baja yang berbasis di Mumbai ini dinyatakan menang dalam tender yang dibuka Pemerintah India setelah mengajukan penawaran sebesar Rs 18.000 crore, di mana Rs 2.700 crore akan dibayarkan secara tunai dan sisanya Rs 15.300 crore akan diserap dari utang maskapai ini yang mencapailebih dari Rs 60.000 crore per 31 Agustus 2021.
Sebelumnya, Pemerintah India telah mengambil alih maskapai Air India dari tangan Tata Grouppada 1953. Tata Group merupakan pendiri maskapai penerbangan Air India pada tahun 1932 yang saat itu bernama Tata Airlines.
Sekretaris Departemen Investasi dan Manajemen Aset Publik, Tuhin Kanta Pandey menyatakan, Talace Pvt Ltd, unit Tata Sons, induk perusahaan grup Tata, akan mengakuisisi 100 persen saham Air India.
"Langkah selanjutnya akan diterbitkan letter of intent dan perjanjian jual beli saham akan ditandatangani, dan transaksi diharapkan selesai pada akhir Desember 2021," katanya.
Baca juga: Dharma Satya Kena Denda Rp 1,05 Miliar Gara-gara Terlambat Lapor Aksi Akuisisi ke KPPU
Merayakan kemenangan dalam tender ini, Ratan Tata, Ketua Emeritus di Tata Sons langsung membuat status di Twitter:
“Selamat datang kembali, Air India. Meskipun harus diakui akan membutuhkan upaya yang cukup besar untuk membangun kembali Air India, diharapkan akan memberikan peluang pasar yang sangat kuat bagi kehadiran Grup Tata di industri penerbangan,” tulisnya.
Baca juga: Keuangan Memburuk, Ssangyong Siap-siap Diakuisisi, 2 Perusahaan Lokal Tertarik Masuk
“Air India, di bawah kepemimpinan Mr J R D Tata telah… mendapatkan reputasi sebagai salah satu maskapai penerbangan paling bergengsi di dunia. Tatas akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan kembali citra dan reputasinya.”
Air India dan perusahaan afiliasinya memiliki total utang sebesar Rs 61.562 crore per 31 Agustus. Dari jumlah ini, Tata Sons akan mengambil alih utang Rs 15.300 crore.
Baca juga: Akuisisi Perusahaan Motor Listrik di Inggris, Mercedes-Benz Berencana Produksi BEV dalam Satu Atap
Sisa utang Rs 46.262 crore akan dialihkan kepada sebuah special purpose vehicle Air India Assets Holding Ltd (AIAHL).
Sekretaris Penerbangan Sipil Rajiv Bansal mengatakan Tatas dimungkinkan tetap mempertahankan semua karyawan Air India selama satu tahun sejak penutupan transaksi pembelian sahamini. Namun mereka juga dapat menawarkan skema pensiun sukarela (VRS) di tahun kedua.
Air India memiliki 12.085 karyawan terdiri dar 8.084 tetap, dan 4.001 kontrak. Selain itu, Air India Express memiliki 1.434 staf. Dalam lima tahun ke depan, sekitar 5.000 karyawan tetap akan memasuki masa pensiun.