Bengkel yang Melakukan Konversi Kendaraan Konvensional ke Listrik Perlu Akreditasi Kemenhub
Risal Wasal mengatakan, bengkel yang dapat melakukan konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik harus sudah terakreditasi oleh Kemenhub
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan, konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik tidak boleh sembarangan.
Direktur Transportasi Jalan Kemenhub Risal Wasal mengatakan, bengkel yang dapat melakukan konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik harus sudah terakreditasi oleh Kemenhub.
"Jadi tidak bisa sembarangan untuk melakukan konversi kendaraan tersebut, tetapi perlu akreditasi dari Kemenhub," ucap Risal saat dikonfirmasi, Jumat (15/10/2021).
Ia juga menjelaskan, bahwa saat ini ada tidak bengkel yang sudah diakreditasi oleh Kemenhub untuk melakukan konversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Risal Wasal menambahkan, bengkel konversi bertanggung jawab terhadap motor-motor yang mereka konversi. Terkadang Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki tidak cukup, jadi perlu mencari induk semang terhadap peredaran motor listrik termasuk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: 187 SPKLU sudah siap layani kendaraan listrik, ini lokasi persebarannya
"Saat ini banyak bengkel yang membuat motor listrik sendiri tapi tidak bisa menjadikannya lahan bisnis," ujar Risal.
Tentunya, lanjut Risal, agar mereka bisa menjadikan kegiatan ini sebagai bisnis, akreditasi ini dibuat oleh Kemenhub.
"Mereka nanti bisa menerbitkan surat-surat bahwa produk sudah dikonversi, surat-suratnya difasilitasi oleh IMI," kata Risal Wasal.
Ketua IMI Janji Hadirkan Motor Listrik Murah
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo, menilai harga sepeda motor listrik saat ini yang beredar masih terlalu mahal.
Sebagai contoh, harga sepeda motor listrik buatan dalam negeri bermerek Gesits saja dibanderol mulai Rp 28 jutaan. Sementara untuk harga Viar Q1 juga sekitar Rp 18,9 jutaan.
"Harga yang ideal untuk sepeda motor listrik itu antara Rp 10 juta - Rp 15 juta," tutur Bamsoet, Selasa (12/10/2021).
Untuk memberikan sepeda motor listrik dengan harga terjangkau bagi masyarakat, Bamsoet bersama IMI tengah mengembangkan Bike Smart Electric (BSE). Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan produksi massal untuk BSE.
"IMI sedang mempersiapkan produksi motor listrik bernama BSE, harganya di bawah Rp 10 juta. Beberapa sudah saya uji coba dan nantinya akan dipakai sebagai kendaraan resmi di Mandalika, kita kirim 10 unit ke sana," terangnya.
Baca juga: Penjualan Kendaraan Bermotor Konvensional Bakal Dihentikan pada 2040
Saat ini, BSE tengah dalam progras uji tipe di Kementerian Perhubungan. Namun direncanakan sepeda motor listrik tersebut bisa diluncurkan tahun ini.
"Saat ini progresnya masih uji tipe. Target saya kita luncurkan tahun ini. Kita masih menunggu hasil dari uji tipe dari Kementerian perhubungan," ujarnya.
"Jadi mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita dorong warga negara kita bisa segera beralih ke kendaraan listrik. Target kami dengan kendaraan listrik yang murah BSE ini adalah kawan-kawan yang berprofesi sebagai ojek online. Kita dorong yang kepemilikannya dipakai harian," ucap Bamsoet.
Maksimal Rp 15 Juta
Cepat atau lambat kendaraan listrik dipercaya merupakan masa depan transportasi. Pemerintah juga terus mendukung program percepatan peralihan kendaraan listrik.
Saat ini produsen motor listrik sudah cukup banyak di Indonesia. Mulai dari merek lokal sampai impor, dari merek Eropa sampai China. Namun, nyatanya populasinya di jalan raya masih sedikit.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan, salah satu kendala dalam penyerapan tersebut karena harga motor listrik yang masih tergolong mahal.
Bamsoet menyebut harga ideal agar motor listrik banyak dipakai ialah di bawah Rp 15 juta. Adapun saat ini mayoritas merek motor listrik masih di angka Rp 20 jutaan.
Baca juga: Bos IMI: Harga Sepeda Motor Listrik Idealnya di Bawah Rp 15 Juta
"Seharusnya harga yang ideal ialah di bawah Rp 15 juta, atau Rp 10 juta - Rp 15 Juta. Saya sendiri IMI sedang menyiapkan produksi motor listrik namanya BSE (Bike Smart Electric) harganya di bawah Rp 10 juta," katanya.
Bamsoet mengatakan IMI sangat mendukung percepatan kendaraan listrik. Bukan hanya sepeda motor, tapi mobil dan alat transportasi lain yang bisa menekan polusi.
"IMI memiliki komitmen kuat sejak saya dilantik ialah memiliki visi dan misi mempercepat migrasi kendaraan tidak hanya motor dari konvesional ke listrik, sebagaimana imbauan dan keinginan presiden untuk mempercepat," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.