Sirkuit Mandalika Tawarkan Beragam Teknologi Canggih, Kendaraan Bisa Dipacu 310 Kilometer Per Jam
lintasan utama Sirkuit Mandalika dapat digunakan oleh kendaraan dengan kecepatan puncak hingga 310 kilometer per jam.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Mandalika Street Circuit menawarkan beragam teknologi canggih di dalamnya. Proses pembangunan Sirkuit Mandalika pun sebentar lagi rampung.
Pengaspalan sudah 100 persen dan hanya menunggu pengecatan, mulai dari bagian run-off sampai apex dan curb.
Fasilitas penunjang sirkuit, misalnya pit building modular sudah sampai di Mandalika, tinggal perakitan. Begitu juga medical center dan gedung race control yang tinggal finishing saja.
Dyan Dilato, Head of Operations – Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA), menjelaskan beberapa kecanggihan dari sirkuit berkonsep jalanan ini.
“Pertama untuk aspek safety, kita memakai concrete wall dengan debris fence yang sebetulnya balap motor enggak perlu itu. Jadi ini boleh dibilang terbaru dan tercanggih istilahnya,” ucap Dyan di Mandalika belum lama ini.
Concrete wall dipilih menggantikan rail guard yang terbuat dari besi. Bentuk dari concrete wall ini seperti yang ada di sirkuit perkotaan, misalnya di Baku, Azerbaijan, atau gelaran balap Formula E di jalanan perkotaan.
Baca juga: Penyelesaian Pembangunan Sirkuit Mandalika Dikebut Jelang Pelaksanaan World Superbike
“Jadi Sirkuit Mandalika sudah super-aman, run-off jauh. Jadi biar aman, concrete wall ditambah tire barrier dan ditutup conveyor belt,” kata Dyan.
Dyan menjelaskan, di Sirkuit Mandalika tidak perlu menggunakan air fence seperti yang pernah kita lihat di Red Bull Ring Austria yang pernah ditabrak Maverick Vinales pada musim 2020. Air fence dibutuhkan pada sirkuit dengan belokan tajam.
“Di Mandalika, enggak usah pakai air fence, dengan gravel gitu saja motor enggak sampai (tabrak concrete wall), kita sudah tes. Gravel-nya punya kedalaman 30 cm dan harus selalu digaruk terus agar gembur atau soft,” ucapnya.
Punya Karakter Trek Flowing
Sirkuit jalanan Mandalika bisa dibilang hampir rampung. Untuk bagian trek, pengaspalan sudah selesai, tinggal menunggu pengecetan saja. Begitu juga fasilitas lain seperti medical center dan pit building modular yang segera dibangun.
Sirkuit Mandalika punya panjang trek 4,31 km dengan total 17 tikungan, 11 ke kanan dan enam ke kiri. Dalam waktu dekat, Sirkuit Mandalika akan menggelar tiga event balap internasional, ada Asia Talent Cup dan World Superbike di November 2021 dan MotoGP di Maret 2022.
Dyan Dilato, Head Operations – Sporting Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengatakan, Sirkuit Mandalika punya karakter trek yang cepat, alias flowing. Dyan mengatakan, salah satu trek yang favorit pebalap dunia adalah Phillip Island di Australia yang juga berkarakter flowing.
“Mandalika hampir beda tipis dengan Phillip Island yang karakternya trek flowing. Kenapa harus flowing track, karena jadi lebih menghibur dan pebalap punya kesempatan susul-menyusul di tikungan lebih banyak,” ucap Dyan di Mandalika, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Ajang MotoGP Mandalika Bakal Dongkrak Penjualan Produk Kerajinan Gerabah Khas Lombok
Kepada rekan media yang mendatangi Sirkuit Mandalika, Dyan menjelaskan, berbagai titik tikungan. Misalnya seperti dari gigi berapa bisa melewati tikungan tersebut, dan titik hard braking yang harus dilakukan pebalap nantinya.
“Secara keseluruhan, hanya ada tiga titik pebalap rem dalam (hard braking) di turn 1, 10, dan 16. Selebihnya enggak ada hard braking, jadi kaki pebalap menjepit tangki ketika melewati tikungan, kaki enggak turun,” kata Dyan.
Dyan juga menjelaskan titik tercepat di Sirkuit Mandalika berada di lurusan sebelum tikungan 10. Hal ini dikarenakan lima tikungan sebelumnya punya karakter flowing, sehingga masuk ke tikungan 10, pebalap harus lakukan hard braking.
“Speed trap di sini bisa dalam kecepatan 320 kpj sampai 330 kpj. Kalau dibandingkan dengan di Qatar, bisa 355 kpj sampai 360 kpj,” ucapnya.
Kendaraan Bisa Dipacu 310 Kilometer Per Jam
Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad mengklaim, lintasan utama Sirkuit Mandalika dapat digunakan oleh kendaraan dengan kecepatan puncak hingga 310 kilometer per jam.
"Berkat kualitas aspal yang dilakukan, jalan Sirkuit Mandalika dapat digunakan dengan kecepatan puncak hingga 310 kilometer per jam," terang Novel dalam siaran pers, Senin (18/10/2021).
Novel melanjutkan, lintasan ini tidak hanya digunakan dengan kecepatan tinggi, namun tetap memperhitungkan keamanan para pengguna dengan sangat baik.
Menurutnya, jalan lintasan Sirkuit Mandalika termasuk aman karena memiliki safety area (area keamanan) seperti run off asphalt dan run off grass.
Baca juga: Progres Kesiapan Nyaris 100 Persen, Sirkuit Mandalika Siap Gelar MotoGP dan World Superbike
Pada proyek ini, PP mengerjakan lintasan utama sepanjang 4,31 kilometer dengan 17 tikungan.
Novel mengungkapkan, ini merupakan sirkuit MotoGP pertama di Indonesia yang memiliki hasil pengaspalan termulus berkat teknologi yang digunakan dalam pembangunannya.
Dalam pelaksanaan pengerjaan pengaspalan jalan tersebut, PP menerapkan inovasi dan teknologi terkini untuk memenuhi spesifikasi tinggi dari Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM).
Novel mengungkapkan, teknologi pengasapalan yang digunakan yaitu Building Information Modelling (BIM0. Metode pengaspalan ini dilakukan secara teliti dan terencana karena pengaturan rute dan ketebalan seluruhnya dilakukan otomatis.
"Pengaspalan dapat terus berlangsung dan tidak ada waktu tunggu untuk suplai hotmix ke finisher," kata dia.
Untuk menjaga mutu, PP menggunakan dua paver yang dikendalikan secara otomatis berbasis automatic hydraulic controler dengan alat bernama MMGPS.
PP juga menerapkan campuran aspal khusus untuk digunakan pada sirkuit balap yaitu stone matic asphalt (SMA).
Keunggulan yang dimiliki oleh aspal SMA misalnya daya cengkram dengan roda tinggi sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan kemudahan manuver berkendara pada pengendara.
Adapun proses pengerjaan aspal untuk jalan Sirkuit Mandalika yang berlokasi di Lombok Tengah itu telah berhasil dituntaskan 100 persen pada Agustus 2021 lalu. (Tribunnews.com/Kompas.com)