Kemendag Punya Cara Atasi Harga Cabai Anjlok agar Stabil Lagi
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, komoditas hortikultura, termasuk cabai merah merupakan k
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, komoditas hortikultura, termasuk cabai merah merupakan komoditas yang sifatnya perishable atau mudah rusak.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim mengatakan, karena itu, cenderung mengalami fluktuasi harga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi lainnya.
"Pergerakan harga cabai sangat sensitif terhadap pergerakan pasokan, sehingga adanya kelebihan atau kekurangan pasokan ke pasar akan sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Senin (15/10/2021).
Walaupun demikian, Karim menegaskan Kemendag bersama-sama dinas yang membidangi perdagangan provinsi selalu berupaya untuk memastikan stok dan pasokan bapok cukup di semua wilayah Indonesia.
"Pastikan cukup serta dengan harga yang terjangkau serta meminta masukan dari Kementerian Pertanian terkait potensi panen di daerah-daerah sentra produksi untuk memastikan pasokan ke pasar selalu tersedia," katanya.
Selanjutnya, Kemendag terus berusaha untuk mengidentifikasi kecukupan stok dan kondisi harga secara harian sebagai sistem peringatan dini gejolak harga.
Kemendag juga mendorong agar masyarakat mau mulai merubah preferensi konsumsi cabai dari cabai segar menjadi cabai olahan yakni sambal botol, sambal uleg yang dikemas, dan cabai kering.
"Hal tersebut agar dapat memperpanjang umur simpan cabai hingga beberapa bulan dan semakin mengurangi ketergantungan akan pasokan cabai segar yang rentan terhadap cuaca ekstrem," pungkas Karim.