Pasar Mobil Bekas Nggak Ada Matinya, Berikut Cara Para Pedagang Memasarkannya
Pada era masa kini, mobil bekas atau seken masih tetap mempunyai peminat yang cukup besar di tanah air.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pada era masa kini, mobil bekas atau seken masih tetap mempunyai peminat yang cukup besar di tanah air.
Pasar mobil bekas masih menjadi daya tarik masyarakat yang ingin memiliki mobil pribadi dengan dana yang lebih murah.
Karenanya, para pelaku atau pedagang mobil seken pun terus berupaya meningkatkan penjualannya.
Kini mereka pun mengoptimalkannya dengan perdagangan melalui digitalisasi yaitu e-comerce.
Dengan penjualan online itu, dagangan mereka bisa diakses secara luas lewat internet.
CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo seperti dikutip Kontan.co.id, menyampaikan, pasar mobil bekas di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk terus tumbuh di masa mendatang seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.
Baca juga: Buat Pencinta Motor Klasik, Berikut Daftar Motor Seken Seharga Rp 2 Jutaan
Walau sempat terdampak pandemi Covid-19, ia menilai, pasar mobil bekas perlahan mulai bangkit kembali sejak kuartal IV-2020 hingga saat ini.
Lantas, kinerja OLX Autos secara global tergolong mentereng. Sejak Januari 2020 sampai Agustus 2021, total transaksi mobil bekas di OLX Autos telah melampaui US$ 1 miliar.
Setiap bulan, sekitar setengah juta mobil terdaftar untuk dijual oleh konsumen dan dealer di platform OLX Autos di India, Indonesia, dan Amerika Latin.
Pertumbuhan yang cepat ini terjadi seiring dengan adanya solusi inovasi, serta layanan offline dan online terintegrasi yang ditawarkan OLX Autos kepada penjual, pembeli, dan juga dealer.
Baca juga: Muat Banyak Penumpang, Harga Nissan Evalia Seken Makin Terjangkau, Segini Biaya Servisnya
“Positifnya kinerja transaksi perusahaan secara global membuat OLX Autos Indonesia kian optimis bahwa permintaan mobil bekas kami di tahun ini bakal tumbuh lebih baik dibandingkan tahun lalu,” terang dia, Selasa (23/11).
Johnny menyebut, berdasarkan data Otobarometer OLX Autos Indonesia per Agustus 2021, terdapat tiga tipe mobil bekas yang paling dicari konsumen yaitu Sedan, Sport Utility Vehicle (SUV), dan Minibus.
Adapun merek mobil bekas yang paling laris dicari konsumen menurut OLX Autos Indonesia adalah Toyota Avanza, Honda Jazz, Daihatsu Xenia, Honda CR-V, dan Honda Brio.
Sementara itu, Delly Nugraha, Country Head of Carsome Indonesia menilai, e-commerce mobil bekas merupakan konsep yang masih sangat baru di Asia Tenggara, mengingat jumlah pemain di sektor tersebut masih belum banyak.
Namun, justru ini membuat ruang bagi perusahaan seperti Carsome untuk berkembang.
Hal ini didukung oleh populasi kelas menengah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang bertumbuh serta pergeseran preferensi terhadap mobil bekas secara umum.
Pandemi Covid-19 pun telah mempercepat digitalisasi dan adopsi e-commerce di bidang penjualan mobil bekas.
Baca juga: Mobil Seken Harga Mulai Rp 50 Jutaan Ditawarkan di Balai Lelang, dari Avanza Sampai Honda Jazz
Delly menjelaskan, sebelum tahun 2020, sektor digital ritel di Asia Tenggara butuh waktu 10 tahun hanya untuk tumbuh 3%.
Namun, saat pandemi, dalam waktu kurang dari satu tahun, angka pertumbuhan penetrasi digital ritel tersebut bisa mencapai 6%.
“Dari situ, kami yakin terhadap pertumbuhan industri mobil bekas,” imbuh dia, kemarin.
Berdasarkan Carsome Car Purchase Preference Survey, tipe mobil bekas yang paling dicari masyarakat Indonesia antara lain Multi Purpose Vehicle (MPV), SUV, dan Hatchback.
Sedangkan dari sisi merek, Toyota, Honda, dan Mitsubishi paling sering diburu oleh konsumen.
Terkait harga mobil bekas, Delly menyebut bahwa harga tersebut bervariasi dan tergantung kondisi mobil bersangkutan.
Namun, Carsome selalu menawarkan harga yang pasti tanpa ada biaya tersembunyi.
“Kemampuan kami mengolah data memungkinkan kami untuk memahami pergerakan pasar dan menentukan harga terbaik untuk mobil-mobil kami,” ungkap dia.
Baca juga: Cek Harga Seken Mitsubishi Pajero Sport, Honda CRV dan Sedan BMW di DKI Jakarta
Sebelumnya, Jany Chandra, Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mengatakan, pihaknya menargetkan penjualan mobil bekas sekitar 10%--15% di tahun ini.
Sejauh ini, jenis mobil bekas yang paling banyak diminati konsumen adalah mobil penumpang.
Menurutnya, digitalisasi dalam bisnis mobil bekas sangatlah penting.
Sebab, digitalisasi dapat memberikan solusi dan kemudahan bagi konsumen yang hendak mengikuti lelang mobil bekas.
Sejak awal 2020, ASSA melalui PT JBA Indonesia telah mengembangkan lelang mobil bekas yang digelar secara online.
“Dengan demikian, peserta lelang sudah terbiasa dengan e-auction sehingga volume transaksi lelang tidak terdampak,” tutur dia, pekan lalu.
Selain itu, ASSA juga mengembangkan Caroline.id, sebuah situs marketplace tempat jual-beli mobil yang menawarkan harga yang transparan dan kualitas terpercaya.
Ke depannya, ASSA juga akan terus mendukung PT Autopedia Sukses Lestari (ASL) sebagai anak usaha yang mengembangkan bisnis mobil bekas secara digital melalui PT JBA Indonesia, Caroline.id, dan Cartalog.
Adapun PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mengandalkan platform OtoDeals yang diluncurkan pada September 2021 lalu untuk menggenjot penjualan mobil bekas.
OtoDeals dikembangkan oleh anak usaha MPMX di bidang produk digital yaitu PT Armada Maha Karya. Platform ini memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli mobil bekas yang berkualitas, bergaransi, dan sesuai kebutuhan masing-masing.
GM Corporate Communication & Sustainability MPMX Natalia Lusnita mengatakan, permintaan dan penjualan mobil bekas sejauh ini masih tetap stabil, bahkan cenderung mengalami peningkatan jelang akhir tahun.
Ia menambahkan, lewat platform OtoDeals, MPMX berkomitmen menyediakan mobil bekas yang berkualitas dengan proses pengecekan kondisi mobil yang telah melalui seleksi ketat atau lebih dari 100 titik inspeksi, sehingga unit mobil bekas yang dipasarkan dapat dipastikan berada dalam kondisi prima.
“Para pelanggan akan mendapat kemudahan dengan full online journey yang bisa dilakukan melalui situs OtoDeals.com milik kami,” tandas Natalia, pekan lalu. (Kontan)