Cerita Viral Mobil Civic Turbo Milik Pengusaha Cantik Lamongan Jadi Korban Vandalisme
Pengusaha produk kecantikan Delva Eris Merinda tidak menyangka, mobil Honda Civic Turbo warna putih kesayangannya jadi korban vandalisme orang.
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Pengusaha produk kecantikan Delva Eris Merinda tidak menyangka, mobil Honda Civic Turbo warna putih kesayangannya jadi korban vandalisme orang.
Mobil bercat putih tersebut dicorat-coret orang tak dikenal dengan kalimat tak senonoh. Tak hanya itu, mobilnya juga disemprot dengan cairan cat warna hitam di sana-sini.
Cerita ini terekam dalam sebuah video viral yang kemudian beredar di media sosial.
"Ya Allah, kok gini. Saya itu kan gini (bisnis,red), " keluh seorang pengusaha produk kecantikan, Delva Eris Merinda saat mendapati mobil Honda Civic Turbo disatroni pelaku vandalisme.
Mobil warna putih yang disemprot dengan cat warna hitam bertuliskan kata tak sopan yang ada di samping kanan, kabin dan bagian belakang.
Baca juga: Dukung Elektrifikasi, DFSK Gelora E Jadi Armada Mobil Listrik Damri, Ini Foto-fotonya
Apa yang dialami wanita cantik berkulit putih ini viral di dunia medsos, setelah aksi vandalisme itu terjadi pada Kamis (9/12/2021) siang.
Mobil tersebut biasanya diparkir di depan teras kantor.
Namun pada hari nahas itu, mobil rakitan 2019 tersebut diparkir di seberang jalan, lantaran saat itu sedang ada bongkar barang yang baru datang.
Baca juga: SUV Listrik Seres SF5 Diklaim Bisa Tembus 1.000 Km Sekali Ngecas, Ini Spesifikasinya
"Mobil itu biasanya saya parkir di teras (kantor, red) sini. Dan karena kemarin itu ada bongkar barang yang baru datang, akhirnya saya suruh anak gudang untuk pindahkan ke depan," ungkap Delva saat ditemui Surya.co.id, di kantornya, Sabtu (11/12/2021) siang.
Bongkar barang hanya berlangsung sekitar 1 jam.
Baca juga: Honda Pamer SUV RS Concept di GIIAS Surabaya 2021
Begitu bongkar barang selesai, si anak gudang, Andi diminta untuk mengembalikan lagi mobil untuk diparkir di teras kantor.
"Dia kaget lihat mobil saya udah di coret-coret," kata Delva mengisahkan.
Meski musibah tersebut telah merugikan dirinya, Delva masih tetap tenang dan belum berencana melaporkan ke polisi.
Delva telah menggenggam bukti rekaman CCTV dari perangkat yang terpasang di kantornya.
"Jadi kalau saya sudah lihat rekaman CCTV. Tapi memang belum saya share, " ungkapnya.
Tidak lapor polisi ?
Delva mengaku sudah menemukan jejak pelaku. Bahkan satu di antara dua orang yang menyatroni kendaraannya itu sudah bertemu dengannya.
"Saya nunggu niat baik orangnya dulu, apa sebenarnya tujuan dan maksudnya apa," tandas wanita yang mempunyai beberapa karyawan ini.
Hasil investigasinya saat bertemu pelaku, Delva mendapati jawaban, bahwa pelaku itu suruhan. "Jujur memang itu adalah suruhan, langsung saya panggil. Karena memang saya kenal salah satu dari 2 orang itu. Jadi itu kayak kurir, " ungkapnya.
Dengan pelakunya ia kenal, hanya tidak begitu akrab. Akhirnya Delva berinisiatif untuk mengajak bertemu dan akhirnya ngobrol.
Daru pertemuan dengan pelaku itulah, ia mendapati pengakuan pelaku. Jadi aksi 'melukai' mobilnya oleh pelaku bukan karena salah parkir.
Masalahnya kalau memang karena parkir di bahu jalan, pasti bukan. Karena yang parkir di tempat itu juga ada mobil lain.
"Sedangkan mobil saya terjepit di tengah. Kalau mau ya sekalian dong semuanya. Jadi kalau memang karena parkir, pasti bukan," tandasnya.
Hasil pembicaraan dengan eksekutor, ternyata pelaku itu hanya disuruh. Dan tidak ia tidak tahu pasti apa masalahnya
"Dia (pelaku, red) bilang, mau aja disuruh karena dia anak buah," katanya.
Jejak sang aktor intelektual sudah ia ketahui, namun ia belum melaporkan ke polisi, karena masih menunggu niat baiknya.
"Saya masih nunggu niat baiknya dulu, " ungkapnya.
Delva memberi toleransi waktu selama seminggu. Jika tidak ada niat baik, ia pasti akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum.
"Saya tunggu, jika tidak ada iktikad baik, ya saya akan laporan, karena memang saya nggak tahu apa maksud dan tujuannya dia," katanya.
Kalau asa masalah, mestinya bisa telepon atau diselesaikan dengan baik-baik. Namun ia memastikan tidak ada masalah dengan orang dimaksud. "Saya rasa nggak ada masalah apapun," tandasnya.
Pemberi order berdomisili ada di pinggir Kota Lamongan.
Sedang eksekutor tinggal di desa, jauh dari kota Lamongan.
Delva mengaku kenal dengan aktor intelektualnya, bahkan selama ini hubungannya baik-baik saja.
"Tapi mungkin bisa jadi iri, karena saya bisa seperti ini, bisa usaha seperti ini," ungkapnya.
Namun ia tidak habis pikir mengapa itu harus dilakukan."Ya Allah, kok gini. Saya itu kan gini (bisnis,red)," pungkasnya.
Artikel ini tayang di TribunJatim.com dengan judul Keluh Pengusaha Cantik Tahu Mobilnya Dibedaki Cat Hitam Orang Tak Dikenal: Ya Allah Kok Gini?