Daripada Gunakan Lampu Hazard saat Hujan Deras, Rifat Sungkar Sarankan Pakai Fitur Ini
Saat hujan deras, banyak pengendara mobil biasanya menggunakan lampu hazard untuk memperingatkan pengendara lain agar berhati-hati.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat hujan deras, banyak pengendara mobil biasanya menggunakan lampu hazard untuk memperingatkan pengendara lain agar berhati-hati.
Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia Rifat Sungkar, menyebut hal tersebut salah jika dilakukan dan akan membahayakan pengguna jalan lain.
Baca juga: Besok, 100 Ribu Hektar Lebih Lahan Milik Tommy Soeharto Dilelang Pemerintah, Berikut Rinciannya
"Salah kaprah pengunaan hazard. Kenapa begitu? Karena sistem kendaraan yang ada saat ini sudah memiliki fitur yang mumpuni. Apalagi ada DRL (Daytime Running Light) saat ini, survei membutkikan penggunaan DRL bisa mengurangi tingkat kecelakaan," tutur Rifat saat jumpa pers virtual, Selasa (14/12/2021).
Rifat menambahkan, di sisi lain, mobil punya sistem hazard yang bisa memberi sinyal pada pengguna jalan lain ketika terjadi bahaya.
Baca juga: Toyota Siapkan 70 Miliar Dolar AS untuk Era Kendaraan Listrik, Kendaraan Konvensional Terus Berjalan
"Tapi tolong jangan gunakan hazard saat mobil berjalan. Hazard satu-satunya sinyal yang memberikan tanda bahwa mobil memang sedang berhenti," terangnya.
Lampu DRL akan aktif saat mesin mobil menyala, yang memiliki fungsi untuk memberikan tanda ke pengguna jalan lain.