Mobnas VinFast Ekspansi ke Pasar Amerika, Dirikan Pabrik Mobil Listrik di North Carolina
VinFast kini berekspansi ke pasar Amerika Serikat dengan membangun pabrik produksi kendaraan listrik (EV) di North Carolina.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, RALEIGH – Perusahaan otomotif asal Vitnam, VinFast, berekspansi ke pasar Amerika Serikat dengan membangun pabrik produksi kendaraan listrik (EV) di North Carolina.
Dibangunnya pabrik EV tersebut dilakukan VinFast setelah dua sedan listrik mewahnya yaitu VF 9 dan VF 8 mulai laris diburu masyarakat Amerika. Nantinya pabrik tersebut akan digunakan, VinFast untuk memproduksi bus listrik, kendaraan sport (SUV) serta produk baterai EV.
Ambisi VinFast mengepakkan sayap ke AS dengan membangun pabrik mobil di North Carolina mendapat dukungan kuat Roy Cooper Gubernur North Carolina.
VinFast dan sang gubernur bahkan telah menandatangani nota kesepahaman untuk pendirian pabrik manufaktur pertama di AS.
Pembangunan pabrik tersebut nantinya akan mulai dilakukan VinFast setelah pihaknya mendapat izin konstruksi yang diperkirakan akan jatuh pada Juli 2024 mendatang.
Baca juga: Lima Mobil Otonom Bikinan Vietnam VinFast Mejeng di CES 2022, Siap Serbu Pasar AS
"Proyek transformatif VinFast akan membawa banyak pekerjaan baik ke negara kita, bersama dengan lingkungan yang lebih sehat karena lebih banyak kendaraan listrik turun ke jalan untuk membantu kita mengurangi emisi gas rumah kaca," kata Cooper yang dikutip dari carbuzz.com.
Baca juga: Siap Bersaing dengan Tesla, Pabrikan Vietnam VinFast Luncurkan Dua Mobil Listrik di LA Auto Show
Perwakilan VinFast menyebut, dalam produksi fase pertama sebanyak 150.000 kendaraan nantinya akan diproduksi.
Antara lain model VF 8 dengan SUV lima tempat duduk yang akan dijual dengan harga 41 ribu dolar AS. Serta VF 9 dengan tujuh tempat duduk yang dibadrol 56.000 dolar AS.
Hadirnya pabrik VinFast dalam pasar AS pun sejalan dengan perintah Biden yang ingin mengubah setengah produksi otomotif di negaranya menjadi penjualan kendaraan listrik.