Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Berniat Garap Mobil Moskvich, Rusia Ambil Alih Aset Renault

Hengkangnya Renault justru dimanfaatkan oleh pemerintah Rusia untuk menasionalisasi atau mengambil alih aset kepemilikan perusahaan otomotif itu

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Berniat Garap Mobil Moskvich, Rusia Ambil Alih Aset Renault
Renault
Berniat Garap Mobil Moskvich, Rusia Ambil Alih Aset Renault 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Perusahaan otomotif asal Prancis, Renault, memutuskan untuk menghentikan operasionalnya dan angkat kaki dari Rusia.

Hal itu sebagai bentuk protes atas invasi yang dilakukan Vladimir Putin terhadap Ukraina.

Namun hengkangnya Renault justru dimanfaatkan oleh pemerintah Rusia untuk menasionalisasi atau mengambil alih aset kepemilikan perusahaan otomotif itu.

Aset tersebut termasuk pabrik Renault Rusia yang rencananya akan diserahkan ke pemerintah Moskow, sementara 67,69 persen saham Renault yang berada di pabrik kendaraan Rusia AvtoVAZ akan dialokasikan ke NAMI, pusat penelitian yang dikelola negara.

Baca juga: Unicef: Konflik Rusia-Ukraina Picu Ancaman Malnutrisi Pada 600.000 Anak di Dunia

"Dengan mentransfer saham Grup Renault ke kepemilikan negara (Rusia) akan dapat mempertahankan kendalinya atas Avtovaz dan memastikan pengoperasian perusahaan di tengah sanksi," kata Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov.

Dilansir dari kantor berita Tass, rencananya pabrik mobil bekas Renault, akan digunakan Walikota Moskow, Sergei Sobyanin untuk memproduksi sebuah merek mobil yang terkenal diera Uni Soviet, bernama Moskvich.

BERITA REKOMENDASI

Langkah ini diambil Sobyanin untuk mengaktifkan kembali produksi mobil era Uni Soviet dengan merek Moskvitch yang telah lama mandek selama bertahun-tahun.

"Saya memutuskan untuk mengambil alih pabrik di bawah kendali kota dan melanjutkan produksi mobil penumpang di bawah merek Moskvitch yang bersejarah. Kami akan mencoba untuk membuat sebagian besar tim bekerja langsung di pabrik dan rekanannya," jelas Sobyanin.

Baca juga: McDonald’s di Rusia Bakal Ganti Nama, Mobil Renault Nasibnya Lebih Buruk

Tak hanya itu saja dengan menasionalisasi Renault, diharap cara ini dapat mencegah bertambahnya angka pengangguran dimasa invasi. Mengingat jumlah karyawan pabrik Renault di Rusia, saat ini telah mencapai 45 ribu karyawannya.

Meski hingga saat ini Sobyanin maupun pemerintah Rusia belum menyebutkan kapan mobil Moskvitch akan mulai diproduksi, namun adanya rencana ini diharap bisa mengangkat nama Moskvitch yang telah lama meredup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas