Krisis Chip Semikonduktor Berimbas Ancam Industri Sepeda Motor Nasional
Para produsen sepeda motor di dalam negeri kini sedang putar otak mengatasi langkanya chip semikonduktor.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para produsen sepeda motor di dalam negeri kini sedang putar otak mengatasi langkanya chip semikonduktor.
Kelangkaan chip semikonduktor mulai berpengaruh terhadap industri motor nasional.
Fenomena ini memang terjadi tidak di Indonesia saja, akan tetapi juga terjadi secara global.
Meski bentuknya mini, chip semikonduktor merupakan komponen penting dan berperan sebagai “otak” pada produk-produk berbasis elektronik, tak terkecuali sepeda motor.
Baca juga: Krisis Chip Global, TSMC Pertimbangkan Bangun Pabrik Baru di Singapura
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala menyampaikan, kelangkaan pasokan chip semikonduktor berdampak pada banyak industri di dunia, termasuk Indonesia.
Krisis chip semikonduktor tentu menghambat proses distribusi beberapa model motor dari pihak produsen ke konsumen, meski itu semua bergantung pada jenis atau model motornya.
Dalam hal ini, tidak semua model motor terimbas secara langsung oleh kelangkaan chip semikonduktor.
Sigit juga menyebut, masing-masing produsen motor memiliki pemasok yang berbeda-beda, tergantung preferensi perusahaan yang bersangkutan.
Baca juga: Sementara Ini MINI Cuma Bikin Mobil Bertransmisi Matik Karena Pasokan Semikonduktor Seret
“Sebagian besar bahan baku chip semikonduktor berasal dari luar negeri,” imbuh dia, Kamis (26/5/2022).
Yang terang, para produsen motor saat ini sedang berusaha menyelesaikan persoalan tersebut agar produksi motor dapat kembali normal dan kebutuhan konsumen terpenuhi.
“Kami harap kondisi bisa segera normal, sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dan industri kembali bergairah,” jelas Sigit.
Mengutip situs AISI, penjualan motor domestik selama periode Januari-April 2022 tercatat sebesar 1.702.058 unit.
Apabila ditelusuri, tren penjualan motor cukup dinamis di tiap bulannya.
Di Januari lalu, penjualan motor mencapai 443.890 unit, kemudian turun menjadi 368.131 unit di bulan Februari tatkala varian Omicron merebak di Indonesia.
Baca juga: Soal Produksi Chip Semikonduktor di Indonesia, Berikut Strategi Honda