Nyleneh, Kursus Bahasa Asing di Lembaga Ini Dapat Bonus Mobil Listrik Gratis, Simak Spesifikasinya!
Mobil yang jadi bonus kursus bahasa asing ini diberi nama unik, Electric Vehicle Jeep, karena tampangnya mirip jip dalam ukuran mini.
Penulis: Choirul Arifin
Ke depan, PT Kurnia EVCBU kabarnya juga akan memasarkan langsung mobil listrik ini. Dilihat dari desainnya, mobil listrik ini tampil sangat mungil dengan kapasitas maksimal 4 orang dewasa termasuk pengemudi.
Tribunnews sudah mencoba duduk di kabin mobil ini dan merasakan ambience-nya. Mobil ini styling desainnya bergaya mini SUV.
Material interior bodi seluruhnya menggunakan bahan plastik. Kursi penumpang belakang tanpa dilengkap headrest.
Bagian paling belakang menyisakan ruang bagasi berukuran kecil, sesuai dengan dimensi mobil ini yang sangat kompak. Interior ini tampil dengan finishing cukup sederhana.
Desain depan mobil listrik ini memiliki bonnet (hidung) di bagian depan dan bahasa desainnya sekilas mengadopsi styling Land Rover dalam wujud mini.
Pilar A, B dan C dirancang tegak dengan lampu vertikal LED di bagian belakang dan headlamp LED di bagian depan.
"Mobil ini diberi nama Electric Vehicle Jeep dan memiliki dimensi panjang 2.900 mm, lebar 1.450 mm, dan tinggi 1.700 mm," ujar Satria.
Sebagai sumber tenaganya, dibekali baterai acid lead 60 Volt 45-100 Ampere dengan motor listrik 1.200-2.500 watt.
Kecepatan maksimal 55 kilometer per jam dari motor listrik yang jadi sumber penggeraknya disalurkan ke roda belakang. Untuk kebutuhan hiburan di perjalanan, disematkan head unit layar sentuh berukuran 7 inci pada dasbor.
Agar tak kepanasan, di bagian atap kursi penumpang depan sudah dipasangi kipas angin.
Demi Dukung Program EV Pemerintah
Satria mengatakan, keberanian lembaga kursus bahasa asingnya bersama PT Kurnia EVCBU memberikan bonus mobil listrik kepada peserta kursus antara lain dilatarbelakangi keinginan mendukung program pemerintah dalam mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Kami mendukung kehadiran kendaraan bermotor listrik lebih banyak beroperasi di Indonesia agar polusi udara yang selama ini dihasilkan oleh mesin kendaraan bermotor dapat berkurang secara signifikan," ungkap Satria.
"Kami juga bermaksud turut serta dalam mensukseskan kebijakan Pemerintah sebagaimana tercantum pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.