Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Mengenal Jenis-jenis Teknik Tambal Pada Ban Tubeless yang Bocor

Jika ada terdapat sobek atau kebocoran pada dinding ban, maka sangat disarankan untuk diganti dengan ban baru.  

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Mengenal Jenis-jenis Teknik Tambal Pada Ban Tubeless yang Bocor
ist
Mengenal jenis-jenis teknik tambal pada ban tubeless yang bocor 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir semua pengendara pernah mengalami kendala ban bocor, bahkan untuk mereka yang menggunakan ban tubeless sekalipun.

Karena itu, Anda perlu mengenal metode menambal ban yang bisa digunakan agar ban bisa kembali digunakan.

Berdasar pengamatan, untuk jenis ban tubeless terdapat tiga metode menambalnya.

Baca juga: Terungkap Alasan Yunanto Bikin Usaha Tambal Ban Mister Pinkki di Jalan Kaliurang Jogja

Berikut penjelasan dari Joko Suseno, Marketing Head Division Kingland Tire, serta ilustrasi plus minus dari masing masing proses tambal ban yang ada.

1. String plug (cacing)

Ini adalah teknik menambal ban yang paling ringkas, karena tidak perlu lepas ban serta proses yang cepat. Banyak dijumpai di setiap sudut tambal ban. Minusnya, tidak terukur kekuatannya. Dan secara proses harus di pastikan kerusakan benang tidak maksimal karena tusukan.

BERITA TERKAIT

2. Patch/tip top

Metode ini dikenal juga dengan sistem tempel dari dalam. Nilai plusnya adalah mampu menahan tekanan udara dengan baik dari dalam. Cukup kuat. Minusnya secara proses ban di buka (mungkin bagi sebagian konsumen terasa lama). Bagian luar masih dapat kemasukan cairan. Yang mungkin dapat merusak benang (dalam kurun waktu yang lama).

Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Kempeskan Ban Motor demi Bantu Tukang Tambal Ban: Kasihan Belum Ada Pelanggan

3. Patch dan String

Teknik menambal ban dengan cara ini bentuknya sepertinjamur. Kelebihannya, hasil akhirnya cukup kuat, dan sisi luar juga tertutup. Minusnya: proses ban di buka. Metode ini adalah yang paling mahal dari segi biaya danmungkin tidak banyak dijumpai, kecuali di gerai ban mobil.

Pada dasarnya, jika mengacu pada saran pabrikan, ban yang telah mengalami kerusakan sebaiknya di ganti baru.

Meski demikian, jika dilakukan perbaikan, perlu di pahami bahwa akan ada perbedaan performa dari sebelumnya.

Yang juga perlu diketahui, tidak semua posisi bocor dapat ditambal atau sebaiknya tidak ditambal. Jika ada terdapat sobek atau kebocoran pada dinding ban, maka sangat disarankan untuk diganti dengan ban baru.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas