Isuzu Belum Tertarik Inves di Kendaraan Listrik, Tunggu Roadmap-nya Jelas Dulu
Isuzu belum akan menanamkan investasi baru untuk kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintah mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan untuk mengurangi polusi dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Turunan aturan tersebut, adalah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Artinya dari Permenperin ini Menteri Perindustrian mendorong penciptaan dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan dengan jenis teknologi apapun, mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).
Selanjutnya, Kementerian ESDM sedang merevisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 sebagai upaya mempercepat jumlah sebaran SPKLU dan SPBKLU melalui proses perizinan dan persyaratan teknis yang lebih fleksibel dan insentif-insentif lainnya.
Aturan ini fokus mendorong penggunaan dan penciptaan kendaraan berteknologi full baterai listrik dengan berbagai macam insentifnya.
Baca juga: Begini Layanan After Sales Isuzu untuk untuk Kendaraan Berstandar Euro 4
Marketing Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril, mengatakan para produsen kendaraan komersial memerlukan kejelasan mengenai roadmap atau peta jalan dari aturan kendaraan elektrifikasi dari pemerintah.
"Ini soal roadmap kendaraan elektrifikasi, karena buat kami, khususnya terkait dengan investasi itu harus clear journey sebenernya. Tahun ini kita baru masuk ke era Euro 4 untuk kendaraan diesel," ungkap Attias Asril.
Baca juga: Truk Isuzu Elf Listrik Mendebut di GIIAS 2022
"Beberapa saat yang lalu juga sempat ada wacana jika ditambahkan suatu alat kira-kira itu bisa ke Euro 6. Sebenarnya perjalanan ini mau kemana, apakah kita sudah sepakat bahwa arahnya ke elektrik vehicle, atau apakah kita juga akan ke Euro yang lebih ketat atau pernah juga ada wacana kendaraan berbahan bakar gas," lanjutnya di acara diskusi Isuzu AC/DC Future of EV for Commercial Vehicle di GIIAS 2022, ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (16/8/2022).
Kejelasan peta jalan inilah yang dibutuhkan produsen kendaraan komersial seperti Isuzu, agar investasi yang dilakukan tepat.
"Itu yang dari kami sangat butuh arahan, kejelasan journey-nya seperti apa, sehingga investasi kami benar-benar akan fokus kesana dan mendukung program pemerintah," imbuhnya.