Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendesak produsen kendaraan listrik (EV) Tesla untuk memproduksi mobil di Indonesia.

Jokowi mengatakan dalam sebuah wawancara, Indonesia menginginkan produksi besar mobil listrik di dalam negeri, daripada hanya memanfaatkan sumber daya alam Tanah Air untuk membuat baterai EV.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan pajak atas ekspor nikel tahun ini untuk meningkatkan pendapatan.

Kemungkinan pajak ini akan dikenakan setelah kuartal ketiga tahun ini.

Baca juga: Tesla Kembali Naikkan Harga Perangkat Lunak Full Self Driving Jadi Rp 223 Juta

Sebelumnya pada awal tahun ini, Jokowi dan beberapa menteri mengadakan pertemuan dengan CEO Tesla Elon Musk.

Dalam pertemuan tersebut, mereka meminta Musk untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai pusat manufaktur mobil .

Tesla tidak menanggapi permintaan komentar mengenai hal ini. Kementerian Investasi Indonesia juga tidak menanggapi pertanyaan mengenai kemajuan kesepakatan dengan Tesla.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan pada awal bulan ini bahwa Tesla telah mencapai kesepakatan senilai 5 miliar dolar AS untuk membeli nikel dari perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali, Sulawesi Tengah. Nikel digunakan dalam pembuatan baterai lithium Tesla.

Luhut menambahkan, negosiasi dengan Tesla masih berjalan, namun Elon Musk sedang disibukkan dengan pertempuran hukumnya melawan perusahaan media sosial Twitter.
Pertempuran hukum ini terjadi setelah Elon Musk menarik diri dari kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli Twitter.

Baca juga: Elon Musk Dikabarkan Jual Saham Tesla Senilai Hampir 7 Miliar Dolar AS, Usai Batal Akuisisi Twitter

Sementara dalam pertemuannya dengan Elon Musk pada bulan Mei lalu, Jokowi mengundang Musk untuk mengunjungi Indonesia pada bulan November yang bertepatan dengan diadakannya pertemuan puncak para pemimpin Group of Twenty (G20).

Ada beberapa perusahaan yang telah berinvestasi atau mengumumkan rencana investasi mereka di manufaktur EV di Indonesia, termasuk perusahaan otomotif asal Jepang Toyota Motor Corp dan Mitsubishi Motors Corp, serta perusahaan otomotif Korea Selatan Hyundai Motor Group.

Sedangkan General Motors, SAIC Motor dan Liuzhou Wuling Motors Co Ltd memiliki perusahaan patungan SAIC General Motors Wuling ( SGMW ) Motor Indonesia, yang memiliki pabrik perakitan EV di Tanah Air.