Apa Itu RON dalam BBM? Digunakan untuk Menentukan Jenis Bensin pada Kendaraan
Research Octane Number (RON) menunjukkan angka ketukan saat adanya pembakaran pada mesin kendaraan. Berikut rincian lebih lengkapnya.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Research Octane Number (RON) adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan (knocking) yang dihasilkan di ruang bakar saat terjadi pembakaran pada mesin kendaraan.
Dikutip dari Seat.com, semakin tinggi angka oktan maka semakin tinggi suhu pembakaran namun justru ketukan selama pembakaran semakin rendah.
RON akan menentukan angka oktan menggunakan mesin uji yang ditentukan secara tepat.
Melalui hal tersebut maka dapat digunakan sebagai pemilihan jenis bahan bakar bagi kendaraan.
Dengan pemilihan bensin yang tepat, maka akan membermudah proses pembakaran pada mesin dan merawat keawetan pada mesin.
Namun jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai, maka akan berdampak buruk pada mesin kendaraan.
Baca juga: Disesuaikan Berkala, Pertamax Tetap RON 92 Paling Kompetitif di Indonesia
Mengutip dari Gramedia, sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual di Indonesia memiliki angka oktan masing-masing.
Untuk BBM Pertamax mempunyai angka oktan minimal 92 berstandar internasional, sedangkan angka oktan Pertalite senilai 90.
Angka oktan yang lebih tinggi ini akan membuat pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rincian RON bensin yang dijual di Indonesia:
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Pertamina: Lebih Rendah Dibanding Harga BBM RON 92 di Operator SPBU Lain
1. Pertamina
- Premium RON 88
- Pertalite RON 90
- Pertamax RON 92
- Pertamax Turbo RON 98
2. Shell
- Super RON 92
- V Power RON 95
Sementara untuk jenis bensin yang sesuai dengan rasio kompresi yakni:
- RON 88 - 7-9 : 1
- RON 90 - 9-10 : 1
- RON 92 - 10-11 : 1
- RON 95 - 11-12 : 1
Baca juga: Komunitas Otomotif Akui BBM RON Tinggi Lebih Ekonomis
Diberitakan oleh Tribunnews sebelumnya, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Hariadi, memaparkan rincian penggunaan RON pada kendaraan Suzuki.
Berikut rincian berdasar pemaparan Hariadi:
1. Bahan Bakar Oktan 90
BBM jenis ini bisa digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 hingga 10:1.
Kualitas yang dimiliki tergolong cukup baik untuk keperluaan sehari-hari.
BBM oktan 90 memiliki kelebihan di harga jual yang paling terjangkau.
BBM ini bisa dipakai di New Carry Pick Up dan APV.
Baca juga: Jangan Salah Pilih Spesifikasi RON, Mekanik: BBM Rekomendasi Pabrikan Bikin Kinerja Mesin Optimal
2. BBM Oktan 92
Jenis BBM ini memiliki kualitas lebih unggul apabila dibandingkan dengan oktan 90.
Kadar oktan 92 dapat membuat proses pembakaran mesin jadi lebih sempurna serta memiliki kemampuan untuk membantu membersihkan residu karbon pembakaran di dalam mesin.
Hal ini membuat performa mesin lebih baik, awet, dan konsumsi bahan bakar lebih efisien.
BBM jenis ini dapat digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 10:1 hingga 11:1, seperti memenuhi kebutuhan mobil MPV All New Ertiga dan “The Extraordinary SUV” seperti XL7.
Baca juga: Pakai BBM RON Tinggi untuk Sepeda Motor, Apa Sih Manfaatnya?
3. BBM Oktan 95
BBM jenis ini dapat digunakan untuk mesin yang memiliki rasio kompresi lebih tinggi seperti 11:1 hingga 12:1.
BBM dengan oktan 95 memiliki kemampuan mengurangi endapan residu karbon dengan lebih baik.
Karenanya, BBM Oktan 95 mampu mendorong kinerja mesin untuk mendapatkan performa lebih tinggi, efisien, dan dapat mengurangi gesekan guna memperkecil energi yang terbuang akibat panas.
Keuntungannya dapat mengurangi keausan komponen mesin.
Seiring dengan kualitasnya, BBM oktan 95 memiliki banderol harga yang lebih tinggi.
Baca juga: Meski Lebih Mahal, BBM RON Tinggi Ternyata Bikin Biaya Servis Kendaraan Lebih Hemat!
4. BBM Oktan 98
Bahan bakar ini dikembangkan dengan teknologi mutakhir dan memiliki oktan yang sangat tinggi yaitu RON 98, agar sesuai dengan kebutuhan mesin mobil performa tinggi yang menuntut pembakaran lebih sempurna.
Kemampuannya dalam memberikan efisiensi dan perlindungan komponen mesin sangat dibutuhkan oleh mesin dengan spesifikasi kompresi tinggi yaitu hingga 13:1.
Harganya pun terpaut jauh jika dibandingkan jenis BBM lainnya.
Jika digunakan pada mesin berkompresi rendah akan dapat mengakibatkan gejala fuel dilution, dimana BBM tidak terbakar seluruhnya secara sempurna, meninggalkan sisa yang mengakibatkan konsumsi bahan bakar terasa lebih boros.
Hariadi menekan, pemilihan bahan bakar yang baik untuk kendaraan Suzuki harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin agar kendaraan tetap berfungsi dengan optimal dan prima.
Jika pengendara kurang memahami kebutuhan BBM, pengendara dapat membaca buku petunjuk penggunaan kendaraan.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma) (Kompas.com/Ari Purnomo)