Ekspansi Tesla di Shanghai Rampung Digarap, Elon Musk Sebut Ribuan Kendaraan Siap Jalani Tes
Rampungnya ekspansi ini menandakan bahwa pabrik supercar besutan Elon Musk, telah siap untuk melakukan peningkatan produksi besar-besaran.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Setelah memakan waktu pembangunan selama sembilan bulan, pabrik otomotif Tesla Inc di Shanghai China dilaporkan telah selesai digarap, dan siap melakukan uji coba kendaraan.
Rampungnya ekspansi ini menandakan bahwa pabrik supercar besutan Elon Musk, telah siap untuk melakukan peningkatan produksi besar-besaran.
Menurut dokumen informasi lingkungan yang diajukan ke Tesla pada pemerintah Shanghai pada Senin (19/9/2022) disebutkan bahwa pabrik anyar ini akan membantu perusahaan dalam memproduksi sejumlah unit kendaraan supercar listrik.
Baca juga: Tesla Giga Berlin Berencana Produksi Baterai Mobil Listrik pada Kuartal Pertama 2023
Diantaranya produksi Model Y dari 11.000 sebelum pandemi menjadi 14.000 SUV per minggu, tak hanya itu mengutip dari Bloomberg pabrik cabang Shanghai juga akan memacu produksi sedan Model 3 dari 5.500 unit menjadi 7.700 unit.
Meski Tesla hingga kini belum memberikan konfirmasi resmi terkait peningkatan produksi yang akan dilakukan pada cabangnya di China, namun sejumlah sumber menyebut bahwa penambahan produk tersebut dimaksudkan untuk menutup kerugian perusahaan selama pemerintah China memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown di kawasan Shanghai, akibat melonjaknya kasus Covid-19 varian omicron.
Sebagai informasi, sebelum kota Shanghai ditutup tepatnya pada tahun 2021, Tesla diketahui telah mengirimkan 52 persen atau sekitar 484.130 mobil dari Shanghai ke pasar global. Namun setelah diberlakukannya penguncian pengiriman global Tesla menurun drastis.
Meski selama penguncian Covid-19, pabrik di Shanghai tetap melakukan produksi dengan skala terbatas dan memberlakukan sistem operasi loop tertutup.
Akan tapi cara tersebut belum cukup mampu mempertahankan produksi parsial perusahaan, hingga pendapatan kuartal kedua Tesla jeblok karena perusahaan hanya mampu menjual sekitar 241.000 unit di seluruh dunia.
Baca juga: SUV Tesla Model Y Mulai Dikirim ke Konsumen di Jepang
Pukulan inilah yang membuat Elon Musk berambisi untuk mempercepat pembangunan dan serangkaian tes kendaraan di pabrik Shanghai, mengingat fasilitas ini adalah basis produksi luar negeri pertama Tesla.