Produksi Kendaraan Konvensional Tetap Berjalan Meski Penggunaan Mobil Listrik Terus Didorong
Kementerian Perindustrian berupaya mengakselerasi produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian berupaya mengakselerasi produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan kendaraan ICE masih tetap diproduksi di Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia sudah memiliki roadmap industri KBLBB.
Pada tahun 2025, jumlah KBLBB di Indonesia ditargetkan mencapai 400.000 unit atau 25 persen dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit.
"Sedangkan di tahun 2035, Kemenperin menargetkan produksi 1 juta KBLBB roda empat atau lebih dan 3,22 juta KBLBB roda dua.
Baca juga: Mobil Listrik Juga Akan Jadi Kendaraan Dinas Prajurit TNI AL, Begini Rancangan KSAL
Target tersebut diharapkan dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi CO2 hingga 12,5 juta barel/4,6 juta ton untuk roda empat atau lebih dan 4 juta barel/1,4 juta ton CO2 untuk kendaraan roda dua," tutur Febri, Selasa (20/9/2022).
Ini membuat persentase jumlah KBLBB akan terus meningkat bila dibandingkan dengan jumlah kendaraan ICE.
Febri menambahkan, hingga saat ini, telah terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik dengan total investasi sebesar Rp 1,872 Triliun.
Kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun di Indonesia saat ini mencapai 2.480 unit bis, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik.
"Dari tahun 2017 sampai 2021, pendaftaran KBLBB di Kementerian Perhubungan selalu mengalami peningkatan tiap tahun. Terakhir pada tahun 2021 meningkat sebanyak 360 persen dari 2020," ungkapnya.