Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pelanggan mobil Hyundai, Kia, dan Genesis di Korea Selatan merasa frustrasi karena produsen mobil telah menunda pengiriman kendaraannya.

Dilansir dari Carscoops, Sabtu (8/10/2022) produsen mobil menyatakan penundaan dapat dikaitkan dengan kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung dan pertumbuhan keseluruhan dalam permintaan kendaraan baru.

Namun, banyak konsumen percaya bahwa Grup Motor Hyundai memprioritaskan pasar luar negeri karena depresiasi mata uang Korea terhadap dolar Amerika Serikat, artinya eksportir dapat menjual produk dengan harga lebih murah di pasar global.

Korea Times mengungkapkan beberapa konsumen telah diberitahu bahwa mereka harus menunggu hingga 30 bulan sebelum menerima pengiriman model baru Hyundai, Kia atau Genesis.

Baca juga: Prediksi Bos Stellantis: Krisis Semikonduktor Berlanjut Hingga Akhir 2023

Hal itu juga sejalan dengan pernyataan platform perdagangan mobil lokal, getcha, yang mengatakan bahwa pembeli dari 26 model kendaraan yang diproduksi oleh pembuat mobil harus menunggu hingga 30 bulan, naik dari waktu tunggu 11 bulan sebelumnya.

“Saya harus menunggu dua setengah tahun untuk membeli Genesis atau sport utility vehicle (SUV) buatan Hyundai atau Kia? Saya tidak mengerti," kata seorang pembeli di forum lokal.

“Penundaannya hanya sekitar tujuh bulan pada tahun lalu. Mengapa mereka tidak membuatnya dengan cepat?” imbuhnya.

Di samping itu, pihak Kia membenarkan bahwa beberapa model mengalami penundaan pengiriman di Korea Selatan.

“Model K3 dan K5 telah tertunda selama tiga hingga lima bulan, sedangkan model K5, K8, dan Sorento Hybrid mengalami penundaan hingga 8 setengah bulan,” kata Kia.

Di sisi lain, Hyundai mengatakan bahwa pelanggan yang telah membeli Hyundai Avante, Sonata, Grandeur, dan Santa Fe harus menunggu antara enam hingga 20 bulan sebelum mengambil kuncinya.

Seorang pejabat lokal telah membantah klaim bahwa pembeli luar negeri diprioritaskan.

“Tidak hanya konsumen Korea tetapi juga konsumen luar negeri yang mengalami keterlambatan,” kata pejabat tersebut.

“Klaim bahwa kami memprioritaskan konsumen luar negeri dengan mengorbankan konsumen lokal adalah salah. Apakah itu kendaraan listrik (EV) atau hibrida, model terbaru membutuhkan chip dan suku cadang terbaru, yang pengadaannya bisa memakan waktu cukup lama. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk segera memenuhi permintaan konsumen yang melonjak yang memilih untuk membeli kendaraan kami," imbuhnya.