Toyota Indikasikan 296 Ribu Data Pelanggannya Alami Kebocoran
Pelanggan yang terpengaruh adalah individu yang mendaftar ke situs web layanan menggunakan alamat email mereka sejak Juli 2017.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Toyota Motor Corp mengindikasikan adanya kebocoran 296 ribu data pelanggannya dari layanan T-Connect, terkait email dan nomor telepon.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (8/10/2022) pelanggan yang terpengaruh adalah individu yang mendaftar ke situs web layanan menggunakan alamat email mereka sejak Juli 2017.
“Akses pihak ketiga tidak dapat dikonfirmasi dari riwayat akses server data tempat informasi disimpan berdasarkan penyelidikan pakar keamanan,” kata perusahaan itu.
Pada saat yang sama, Toyota menambahkan bahwa akses pihak ketiga tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.
Baca juga: Marak Data Bocor, Pemerintah Lakukan Emergency Response
“Namun, tidak ada kemungkinan bahwa informasi pribadi pengguna yang sensitif, seperti nama, nomor telepon, atau informasi kartu kredit, bocor,” kata Toyota.
Pembuat mobil Jepang tidak mengonfirmasi kasus informasi yang disalahgunakan, tetapi memperingatkan bahwa ada kemungkinan spamming, penipuan phishing dan pesan email yang tidak diminta, dikirim ke alamat email pengguna.
Pembuat mobil itu mengatakan bahwa kontraktor yang mengembangkan situs T-Connect secara tidak sengaja mengunggah bagian dari kode sumber dengan pengaturan publik dari Desember 2017 hingga 15 September tahun ini.
Toyota Siap Produksi EV Pertamanya
Beberapa hari lalu, Toyota juga mengungkapkan bahwa pihaknya siap memproduksi kendaraan listrik (EV) pertamanya yakni bZ4X, yang sempat tertunda akibat masalah keamanan.
Melansir dari Reuters, produsen mobil terbesar Jepang itu telah menarik 2.700 bZ4X secara global pada bulan Juni lalu, menyusul adanya indikasi bahwa roda mobil berisiko terlepas.
Selain itu, Toyota mengatakan telah mengidentifikasi dan memperbaiki potensi masalah dengan airbag di dalam mobil.
Beberapa airbag tidak dipasang dengan benar di pabrik dan berisiko gagal atau menyebabkan cedera karena penempatan tali di dalam unit airbag.