Hyundai Bangun Pabrik Baterai dan Kendaraan Listrik Senilai 5,5 Miliar Dolar AS di Amerika Serikat
Hyundai Motor pada Selasa (25/10) memulai pembangunan pabrik kendaraan listrik (EV) dan baterai senilai 5,5 miliar dolar AS
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Hyundai Motor pada Selasa (25/10) memulai pembangunan pabrik kendaraan listrik (EV) dan baterai senilai 5,5 miliar dolar AS yang berlokasi di Georgia, Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters, Rabu (26/10/2022) Hyundai berencana untuk memulai produksi komersial pada paruh pertama 2025 di pabrik besar di Bryan county sekitar 30 mil sebelah barat Savannah, yang akan memiliki kapasitas produksi tahunan 300.000 unit.
Gubernur Georgia, Brian Kemp dan beberapa tamu undangan menghadiri acara tersebut dan semuanya memuji investasi yang pada akhirnya akan menambah 8.100 pekerjaan.
Baca juga: Gandeng Hyundai, WeRide Kembangkan Mobil dengan Sistem Mengemudi Otonom Bertenaga Hidrogen
Kemp mengatakan bahwa sejak 2020 Georgia telah mengumumkan 30 proyek terkait mobilitas listrik yang pada akhirnya akan menghasilkan investasi 13 miliar dolar AS dan hampir 19.000 pekerjaan.
Selain itu, Rivian Automotive dikabarkan juga akan menginvestasikan 5 miliar dolar AS untuk mendirikan pabrik EV di Georgia.
Terobosan ini terjadi di tengah kemarahan Korea dan Uni Eropa atas kebijakan pajak AS pada kendaraan listrik.
Seperti diketahui, undang-undang Pengurangan Inflasi yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada Agustus lalu mengharuskan EV dirakit di Amerika Utara agar memenuhi syarat untuk kredit pajak AS.
Namun, Hyundai dan afiliasinya, Kia Corp serta pembuat mobil besar Eropa dikeluarkan dari subsidi EV karena mereka belum membuat kendaraan listrik di sana.
Di sisi lain, penjualan Hyundai Ioniq 5 di Amerika Serikat merosot sekitar 14 persen pada September akibat diberlakukannya undang-undang baru AS.