Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Otomotif

Harga Mobil Baru Mengalami Kenaikan Akibat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Pelemahan rupiah akan lebih berdampak terhadap sektor industri yang menggunakan bahan baku impor dalam kegiatan produksi.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Harga Mobil Baru Mengalami Kenaikan Akibat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS
Daifuku
Ilustrasi perakitan mobil. PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku sudah menaikkan harga jual mobil untuk sejumlah model di tengah pelemahan rupiah pada Oktober 2022. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membuat harga jual mobil baru mengalami kenaikan.

PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku sudah menaikkan harga jual mobil di tengah pelemahan rupiah tersebut.

"Terakhir ada beberapa model di Oktober mengalami kenaikan harga," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy dikutip dari Kontan, Sabtu (5/11/2022).

Untuk mengimbangi penaikan harga mobil yang membebani konsumsi, HPM tetap berusaha memberikan nilai layanan terbaik dan fokus menjaga pasokan produk.

Baca juga: Anggota Komisi XI DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Pelemahan Rupiah

Asal tahu, selain ongkos yang membengkak karena rupiah terdepresiasi, pabriknya mobil juga terkendala dari sisi pasokan komponen karena efek gangguan rantai pasokan.

Oleh karena itu, pemenuhan pasokan kendaraan pesanan konsumen menjadi salah satu prioritas penanganan masalah dari HPM.

Sambil jalan, HPM memastikan akan terus memantau kondisi pelemahan rupiah. Terutama, dampaknya terhadap harga bahan baku ke depan dan kondisi ekonomi secara umum.

Berita Rekomendasi

Biarpun banyak tantangan menghadang, HPM masih optimis dengan tren permintaan mobil.

Menurutnya, minat konsumen untuk belanja mobil masih ada. Perusahaan tersebut membaca antusiasme konsumen dari peluncuran model-model baru yang belakangan ini digelar.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan pelemahan rupiah dalam jangka panjang bisa memicu kenaikan harga mobil. Makanya, harus ada penyesuaian harga jika terjadi pelemahan nilai tukar terjadi dalam jangka waktu terlalu lama.

Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan, pelemahan rupiah akan lebih berdampak terhadap sektor industri yang menggunakan bahan baku impor dalam kegiatan produksi.

"Industri otomotif itu kan, sebagian dari bahan baku impor yang menggunakan bahan baku impor pasti akan terkena dampak," kata dia.

Mengintip data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (4/11) atau periode year to date (ytd) melemah 9,37 persen menjadi Rp 15.738 per dollar AS. Pada 31 Desember tahun lalu, rupiah berada pada level Rp 14.263 per dollar AS.

Andalkan Ekspor

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas