Baterai yang Digunakan Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Berpeluang untuk Penuhi Pasar Ekspor
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang menyampaikan, jika perakitan baterai dapat dilakukan, ini akan terbuka untuk memenuhi kebutuhan semua jenis EV
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan tidak ada perbedaaan baterai yang digunakan pada mobil hybrid, plug-in hybrid maupun Battery Electric Vehicle (BEV).
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, mengatakan perbedaan hanya terletak pada jumlah sel baterai yang terpasang.
"Baterai itu terdiri dari sel-sel dan sel-nya itu sama saja (untuk hybrid maupun elektrifikasi yang lain). Cuman kalau hybrid misalnya, sel-nya 1.000, plug in 5.000, BEV 15.000. Jadi itu sama saja sel-nya, cuma kebutuhannya saja. Jadi teknologinya ya sama saja," jelas Warih saat peluncuran Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Resmi Mengaspal, Harga Termurahnya Rp 458 Juta
Warih menyampaikan, jika perakitan baterai dapat dilakukan, ini akan terbuka untuk memenuhi kebutuhan semua jenis electric vehicle.
Ini juga tidak menutup kemungkinan jika nanti baterai yang digunakan Toyota juga bisa digunakan pada mobil Daihatsu.
Dengan teknologi sel baterai yang dapat digunakan diberbagai jenis kendaraan, Toyota menyebut bisa juga membuka peluang ekspor.
Baca juga: Tahun Depan, Toyota Targetkan Ekspor Kijang Innova Zenix ke Negara ASEAN dan Afrika
"In the future, baterai itu kan resource-nya tidak banyak. Di dunia itu terbatas. Jadi ada possibility baterai itu untuk mobil apapun karena strukturnya sama. Namun kebutuhan utama untuk domestik. Tapi kalau memungkinkan kita bisa ekspor karena struktur baterai itu sama saja," ungkapnya.