Perusahaan Teknologi Otomotif PHK 268 Karyawan Usai Tutup Pabrik Logam di Amerika
Forvia saat ini memiliki sekitar 114.000 karyawan dan mengoperasikan lebih dari 300 pabrik serta pusat penelitian pengembangan di seluruh dunia.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Forvia, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi otomotif mengumumkan telah menutup pabrik logamnya di Highland Park, Amerika Serikat dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 268 karyawan.
Perusahaan yang berkantor pusat di Prancis tersebut memiliki misi untuk memelopori teknologi di bidang otomotif guna meningkatkan pengalaman mobilitas bagi semua orang.
Dikutip dari The Detroit News, Forvia hingga saat ini memiliki sekitar 114.000 karyawan dan mengoperasikan lebih dari 300 pabrik serta pusat penelitian dan pengembangan di seluruh dunia, termasuk empat di Michigan dan 18 di Meksiko.
Baca juga: 40 Ribu Buruh Pabrik Garmen di Vietnam Kena PHK, Ini Pemicunya
Perusahaan dikabarkan juga memindahkan produksi ke fasilitas lain, yang tidak disebutkan dalam pernyataan dari juru bicara Misty Matthews.
Waymon Halty, Wakil presiden United Auto Workers Local 155 yang mewakili pekerja Highland Park, mengatakan bahwa operasi rangka logam di pabrik yang memasok SUV Wagoneer dan Grand Wagoneer dari tim Jeep Stellantis NV akan dikirim ke pabrik di Meksiko.
Selain itu, perusahaan juga mengharapkan pemangkasan di pabrik Oakland Park Blvd yang akan selesai pada 31 Januari.
“Langkah itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manufaktur dan produksi kami," kata Matthews.
"Perubahan seperti ini membantu kami secara efektif dan efisien memanfaatkan jejak manufaktur kami, melayani pelanggan kami dengan lebih baik, dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan produksi kami,” imbuhnya.
Di samping itu, perusahaan sedang bekerja dengan karyawan untuk mengidentifikasi posisi terbuka yang mungkin dapat mereka transisikan.
Stellantis PHK 1.350 Tenaga Kerja
Salah satu produsen mobil terkemuka asal Belanda yakni Stellantis juga ikut ambil bagian dalam rencana PHK terhadap sekitar 1.350 karyawannya.
Stellantis mengatakan bahwa PHK tersebut dilakukan karena mereka tidak mampu menyeimbangkan pemasukan dengan biaya produksi kendaraan listrik (EV) yang mulai meningkat.
Selain itu, perusahaan juga akan menutup pabriknya yang berada di Belvidere, negara bagian Illinois Amerika Serikat pada akhir Februari tahun depan.
Baca juga: Startup Teknologi Kesehatan PharmEasy Umumkan PHK Terhadap Sebagian Besar Karyawan
Mengutip CNN, pabrikan mobil itu mengatakan bahwa pihaknya juga sedang mengambil langkah untuk menstabilkan produksi dan meningkatkan efisiensi di fasilitas manufaktur yang berada di Amerika Utara.
Sebelum menutup pabriknya pada Februari tahun depan, Stellantis masih akan tetap memproduksi Jeep Cherokee. Namun, perusahaan tidak memberikan detail lebih lanjut terkait masa depan merek dan model tersebut.