Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Susul Produk Toyota Lainnya, TMMIN Segera Ekspor Innova Zenix

Toyota berkontribusi sebesar 63 persen terhadap total ekspor mobil completely built up (CBU) Indonesia selama 2023.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Susul Produk Toyota Lainnya, TMMIN Segera Ekspor Innova Zenix
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) optimistis ekspor produk mobil Toyota dari Indonesia akan kembali meningkat pada 2023. Ekspor mobil merek Toyota tercatat hampir 297.000 unit pada 2022 lalu atau melesat 58 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Toyota juga berkontribusi sebesar 63 persen terhadap total ekspor mobil completely built up (CBU) secara nasional.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menyampaikan, ekspor mobil Toyota tahun ini diyakini akan melonjak lagi. Salah satu model Toyota yang sebentar lagi akan diekspor adalah Innova Zenix.

Model ini sebenarnya baru diluncurkan ke pasar pada akhir tahun lalu. “Ada bocoran sedikit dari pihak TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) bahwa ada pelepasan ekspor Innova Zenix ke negara lain dalam waktu dekat,” ujarnya di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Kamis (16/2/2023).

Sejauh ini, ekspor mobil Toyota Indonesia ditujukan untuk lebih dari 80 negara yang mana sebagian besar ditujukan ke negara-negara di kawasan Asia dan Timur Tengah.

Toyota selalu melakukan riset secara mendalam terhadap produk-produk yang akan diekspor.

Dalam hal ini, Toyota perlu mempertimbangkan secara matang model mobil seperti apa yang cocok untuk pasar domestik sekaligus laris manis ketika dijual ke mancanegara.

BERITA REKOMENDASI

Toyota juga perlu melakukan penyesuaian dengan regulasi kendaraan bermotor yang ada di pasar internasional.

Baca juga: Targetkan Ekspor Mobil 1 Juta Unit di 2025, Ini Strategi Menperin Agus Gumiwang

“Kami perlu cocokkan regulasi emisi seperti penggunaan Euro 4, regulasi mesin, dan keamanan yang kemudian dicocokan dengan kebutuhan konsumen,” tutur Anton.

Dukungan pemerintah terhadap ekspor mobil nasional sebenarnya sudah cukup banyak. Saat ini para pelaku industri otomotif lebih membutuhkan dukungan berupa bantuan komunikasi dan negosiasi secara government to government (G2G) dengan negara tujuan ekspor.

Baca juga: Pasar Ekspor Kendaraan Makin Menggeliat, Pengapalan Mobil DFSK Meningkat 96 Persen

Hal ini perlu dilakukan untuk membuka lebih banyak kesempatan ekspor mobil ke berbagai negara. “Regulasi ekspor-impor di negara lain pasti berbeda-beda,” ujarnya.

Laporan Reporter: Dimas Andi | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas