Ikut Business Matching Produk Dalam Negeri, Kendaraan Taktis Canggih Jadi Sorotan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali mengadakan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali mengadakan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023.
Acara yang diadakan pada tanggal 15-17 Maret 2023 ini bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan sebagai ajang mempertemukan pengguna dan perusahaan industri.
Salah satu produk yang dipamerkan dan mendapat atensi khusus presiden joko widodo adalah Kendaraan Taktis (Rantis) Mobile Radar milik PT Putra Jaya Serasi.
Baca juga: Pekan Depan, Presiden Jokowi Akan Namai Kendaraan Taktis dan Motor Listrik Buatan Anak Negeri
Rantis yang diperuntukkan untuk kebutuhan militer ini punya banyak fitur canggih, salah satunya yakni drone jammer. Saat ini, drone jammer adalah perangkat jamming paling efektif dalam menetralisir semua jenis drone serbu/ intai untuk pertahanan tempur.
Alat ini memiliki ketahanan kinerja jamming yang lebih baik dalam melumpuhkan drone musuh hingga jatuh.
Fitur canggih lainnya pada rantis ini adalah manpack radar. Alat ini digunakan untuk mendeteksi manusia, drone, dan kendaraan lain. Kemampuan deteksi ini menggunakan teknologi AESA dengan modulasi FM-CW Teknik Doppler.
Karena bentuknya yang portable, membuat keunggulan komparatif dari alat ini bisa menakutkan lawan yang melakukan pengendapan maupun pengintaian, karena bisa diletakkan di posisi blindspot sehingga terdeteksi untuk dihancurkan.
Ada juga teknologi lainnya yang di pasang pada kendaraan lapis baja ini yaitu Coastal Radar. Fitur ini mampu mendeteksi objek di permukaan laut seperti kapal dan sebagainya. Kemampuan pemindaian objeknya pun sangat cepat yakni hanya membutuhkan waktu 3 menit saja untuk mendeteksi dalam jangkauan 32 KM. Dengan kemampuan ini pendaratan pantai sembunyi-sembunyi akan sulit dilakukan sehingga pertahanan pantai akan terjaga kokoh.
Coastal Radar pula bisa menggantikan penglihatan manusia lantaran bisa digunakan di saat malam hari dan dalam segala kondisi cuaca.
Baca juga: Kendaraan Taktis Korps Brimob Kembali Berseliweran di Mabes Polri Hari ini, Ada Apa ?
Ada juga Personel Tracking, teknologi yang disematkan ini mampu memonitor detak jantung serta personel yang memakai alat ini. Bahkan, tidak hanya bisa mengetahui lokasi personel, personel tracking juga bisa mengetahui kondisi kesehatan prajurit apakah hidup, terluka, atau telah gugur. Perangkat ini pun dapat diintegrasikan dengan dengan banyak perangkat untuk dapat dilakukan monitoring personel secara sekaligus.
Yang lebih hebatnya, semua produk bikinan PT Putra Jaya Serasi ini memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen untuk hardware dan 95 persen untuk software. Produksi ini anak bangsa ini dikembangkan dengan penelitian dan pengembangan bersama user terkait sehingga bisa memenuhi kebutuhan pengguna.
Peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga terus menjadi sorotan Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi terus mendoronh untuk lebih mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri, terutama pada pengadaan barang dan jasa yang dilakukan seluruh instansi yang memakai APBN dan APBD. Upaya strategis ini diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
“Kebijakan pembelian produk dalam negeri ini tidak hanya di negara kita. Kita sudah memulai tahun 2022. Tahun 2023, coba dilihat Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama, mengumumkan prioritas pembelian produk dalam negeri pada belanja belanja pemerintah,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Business Matching Tahap V 2023 dengan tema “Produk Dalam Negeri Berdaya Saing untuk Kemandirian Bangsa” di Jakarta, Rabu (15/3).
Menurut Presiden, dalam upaya pengoptimalan penggunaan produk lokal ini, ke depan kuncinya adalah kedisiplinan implementasi dalam merealisasikan anggaran. “Saya ingat, dahulu hanya 50 ribu produk yang masuk e-Katalog. Saat ini, sudah 3,4 juta produk dalam negeri yang sudah masuk e-Katalog. Ini dalam waktu yang sangat singkat, setahun lebih sedikit,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023 ini sengaja digelar untuk meningkatkan adalah realisasi pembelian produk dalam negeri oleh Lembaga Negara, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan BUMN/BUMD, badan usaha tertentu senilai minimal Rp250 triliun pada tahun ini. Gelaran tahunan ini dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan sejumlah anggota kabinet.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan target tersebut bisa dengan mudah tercapai apabila kebutuhan barang jasa pemerintah dapat terpetakan sejak awal. “Melalui Business Matching ini, harapannya akan terpetakan kebutuhan barang pada pengadaan barang/jasa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD pada tahun 2023. Produsen dalam negeri bisa memanfaatkan ini,” kata Agus Gumiwang.