Mazda Semakin Dekat untuk Bangun Pabrik di Indonesia
Berencana bangun pabrik di Indonesia, Mazda tengah menyiapkan berbagai peralatan dan mesin yang cocok
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan pasar yang kian meningkat terhadap produk Mazda membuat principal Jepang mulai memperhitungkan untuk membuat pabrik di Indonesia.
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai Agen Pemegang Merek Tunggal atau ATPM Mazda di Indonesia menyebut pihaknya dan principal di Jepang telah melakukan pencarian lokasi strategis untuk pabrik tersebut.
"Sesuai dari pembicaraan manajemen dan corporation bahwa kita siap dan saat ini kita dalam tahap bolak balik survey tempatnya," tutur Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Suplai Lancar, Penjualan Mazda Meningkat 191 Persen di Kuartal I-2023
Selanjutnya, Mazda juga tengah menyiapkan berbagai peralatan dan mesin yang cocok untuk pabrik mereka di Indonesia.
"Kita sudah mulai melihat apa saja peralatan yang dibutuhkan. Jadi kita sudah sampai ke level itu. Karena untuk merakit mobil banyak peralatan yang diperlukan, spesial tools dan lainnya ini yang lagi kita persiapkan. Jadi bukan hanya dari sisi dananya saja, tetapi juga darimana peralatannya dan lain-lain," jelas Ricky.
Kabar lainnya menyebutkan lokasi pabrik Mazda ini akan mengambil lokasi di Sunter. Daerah yang memang menjadi pusat produksi otomotif di Jakarta.
"Saya belum bisa ngomong lokasinya dimana dan alat akan didatangkan darimana, tetapi yang pasti kita persiapkan lokasi yang terbaik," ucapnya.
Baca juga: Suplai Chip Semikonduktor Berangsur Pulih, Mazda Indonesia Genjot Pengiriman Mobil ke Konsumen
Lebih jauh, Ricky menyampaikan pabrik pertama Mazda ini sudah tidak akan lama lagi berdiri. Hal ini diprediksi bahwa pabrik itu akan segera di bangun pada akhir 2023.
Menyoal model apa yang akan diproduksi, diperkirakan ialah CX-3, sebab model ini cukup populer di konsumen Tanah Air.
"Logika kamu cengli sih, tetapi saya belum bisa ngomong. Secara skala ekonomi pasti ke sana, tetapi saya belum bisa ngomong modelnya apa," ungkap Ricky Thio.