Dukung Hilirisasi, Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Digenjot
Pemerintah memiliki target untuk mengadopsi E2W, yaitu menargetkan 6 juta (2025), 9 juta (2030), dan 12 juta (2035).
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Langkah tersebut menghasilkan Battery Energy Swap Technology by IBC yang menjadi pengoperasian pertukaran baterai kendaraan roda 2 EV pertama yang dapat dioperasikan secara global.
“Beberapa kelebihannya, yaitu dapat mengurangi jangkauan dan kecemasan swap atau charging station, uang muka lebih rendah, meminimalkan investasi infrastruktur, kemudahan pengoperasian dan perawatan, serta manajemen big data dan integrasi sistem pembayaran.” ucapnya.
Sementara itu, kolaborasi antara Konsorsium BUMN China (Fulcrum), BUMN Indonesia, dan Swasta, menghasilkan Battery Asset Management Services (BAMS). BAMS merupakan platform ekosistem motor listrik terbuka dan terpadu yang menyediakan baterai, swapping & charging station, dan aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi.
Adapun dalam kegiatan tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga meluncurkan Indonesia Incorporated (Inc) dengan peresmian kantor bersama BUMN. Kantor tersebut berada di salah satu bagian yang menyatu dengan Kantor BNI Cabang Hong Kong di Far East Finance Center, 16 Harcourt Rd, Admiralty, Hong Kong.
“Harapannya hadirnya Indonesia Incorporation ini mampu memantapkan posisi BUMN dalam persaingan global,” kata Erick Thohir.
Ia berpendapat, selama bertahun-tahun telah menyaksikan perkembangan BUMN yang begitu luar biasa, baik di pasar domestik maupun global. Oleh karena itu, BUMN diharapkan dapat memanfaatkan kekuatan dan kapabilitasnya agar kemitraan strategis dan investasi ke Indonesia semakin terbuka lebar. (Noverius Laoli/Kontan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.