Astra Apresiasi Lima Pejuang Sektor Kesehatan Hingga Teknologi di 14th SATU Indonesia Awards 2023
Tahun ini jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards meningkat sebesar 11,4 persen dari tahun sebelumnya atau mencapai 14.997 pendaftar.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astra menggelar 14th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2023, di Menara Astra, Jakarta, pada Rabu (1/11/2023).
SATU Indonesia Awards merupakan ajang pemberian apresiasi kepada generasi muda inspiratif. Di tahun ini, ada lima sosok mendapat apresiasi tersebut.
Masing-masing tokoh ini senantiasa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan masyarakat melalui lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.
Baca juga: Berkontribusi Entaskan Angka Stunting, Astra Internasional Raih Penghargaan Tribun Network
Tahun ini jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards meningkat sebesar 11,4 persen dari tahun sebelumnya atau mencapai 14.997 pendaftar.
Dengan tema “Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia”, Astra ingin mencari lebih banyak lagi anak bangsa yang berkontribusi mendukung tercapainya pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro, menyampaikan begitu banyaknya anak muda Indonesia, yang tersebar dari ujung barat Sumatera hingga ujung timur Papua, dengan segala keterbatasannya, yang memiliki semangat dan inovasi yang luar biasa untuk membuat perubahan positif bagi masyarakat sekitarnya.
"Inovasi dan semangat mereka mengabdi untuk masyarakat adalah sebuah ketulusan untuk bangsa ini dan inspirasi yang patut dicontoh dan diapresiasi oleh kita semua," tutur Djony dalam sambutannya, Rabu (1/11/2023).
Pada tahun ini, kriteria penilaian SATU Indonesia Awards diperluas dengan menilai aspek keselarasan program peserta dengan prinsip keberlanjutan, yakni Environment, Sustainability dan Governance (ESG).
Dari Bidang Kesehatan, ada Theresia Dwiaudina Sari Putri "Pejuang Kesehatan dari Timur Indonesia" dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 2017 Theresia Dwiaudina dikontrak sebagai bidan di Desa Uzuzozo yang letaknya sangat terpencil dan tidak banyak tenaga kesehatan yang mau bertugas di Uzuzozo.
Theresia mengajarkan para orang tua, terutama ibu-ibu, tentang pola asuh yang baik dan nutrisi yang sehat untuk anak. Hasilnya, jumlah bayi stunting di Uzuzozo terus berkurang.
Dari Bidang Pendidikan, ada “Pengabdi Pendidikan di Pelosok Papua Selatan” Diana Cristiana Dacosta Ati, dari Provinsi Papua.
Diana Cristiana Dacosta Ati mendapat penugasan di satu-satunya sekolah dikampungnya yang terpencil di Kabupaten Mappi, Papua Selatan sejak 2018.