Velg Bertema JDM Kembali Hype, Tampil dengan Racing Look
Velg ini dijual mulai Rp 4,7 juta untuk diameter 15 dan Rp 5,7 juta untuk diameter 16 inci.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - HSR Wheel kembali merilis velg bertema JDM (Japanese Domestic Market) bernama HSR Bob dengan desain five spokes, racing look with lips terinspirasi dari velg-velg JDM yang legendaris.
Velg ini memiliki face yang beda, lebih tegas dan berkontur di bagian center, lips dan rivets. Struktur yang tegas juga dapat diperhatikan dari transisi lug hole ke spoke, yang terlihat ada sedikit patahan.
Velg ini memiliki pinggiran lug hole yang mengotak, sehingga memberi kesan bentuk seperti bunga.
Bagian lips yang melengkung minimalis dengan sentuhan finishing polished dipadukan dengan pinggiran rivets yang juga diberikan variasi debossed.
Direktur Marketing HSR Wheel Hendra Wijaya, seri ini diperkenalkan untuk memfasilitasi modifikator tanah air.
"Kami terus berupaya untuk mengutamakan permintaan konsumen terutama car enthusiast. Semua dihadirkan dengan berbagai model, diameter dan warna yang menarik," tutur Hendra, Sabtu (18/11/2023).
Velg ini memiliki pilihan diameter 15 dan 16 inci. Lebar yang ditawarkan 6,5 di depan dan 7 di belakang menyerupai tren di 2014 sampai 2018 yang menggunakan velg berukuran belang.
Sementara untuk PCD yang ditawarkan adalah semua mobil, mulai dari 4x100, 4x114, 5x112 dan 5x114,3mm.
Velg ini dijual mulai Rp 4,7 juta untuk diameter 15 dan Rp 5,7 juta untuk diameter 16 inci. Pilihan warna yang tersedia adalah gold, grey, silver, white dan black bronze.
Plus Minus Velg Kaleng Vs Alloy
Meskipun velg kaleng yang terbuat dari besi jamak digunakan oleh mobil-mobil baru hingga dekade 90-an, hal tersebut tidak lagi berlaku saat ini.
Para pabrikan kini lebih memilih menggunakan pelek alloy atau akrab disebut velg racing untuk mobil keluaran terbaru mereka. Hal tersebut membuat penggunaan pelek kaleng menjadi terbatas, umumnya di varian terbawah atau kendaraan niaga.
Meskipun memiliki beberapa kelemahan dibandingkan pelek alloy, tapi bukan berarti pelek kaleng tidak memiliki keunggulannya sendiri.
Pelek alloy punya konstruksi yang lebih rigid dan keras berkat penggunaan campuran bahan, sedangkan pelek kaleng cenderung lebih lentur dan mudah penyok.
"Tapi tergantung dari kualitasnya, pelek alloy juga bisa lebih mudah retak kalau kena benturan keras," ujar Soeganda, dari toko spesialis pelek dan kaki-kaki mobil Mega Arvia dikutip Gridoto.
"Sementara pelek kaleng itu paling hanya penyok aja, gak sampai retak," imbuhnya.
Jika sama-sama rusak, Soeganda mengatakan pelek kaleng lebih mudah dan murah saat harus diperbaiki dibandingkan velg alloy.
Velg kaleng biasanya lebih berat dibandingkan velg alloy dengan ukuran yang sama. "Jadi, sebetulnya agak nyedot tenaga mobil kalau pakai pelek kaleng," ujar Eric, dari toko spesialis aksesoris off-road Banteng Mas.
"Karena berat juga, velg kaleng sering dianggap lebih kuat ngangkut barang meskipun velg alloy pun tidak kalah asalkan load rating atau kekuatan menahan bebannya mumpuni," imbuhnya.
Keunggulan terakhir sekaligus terbesar dari velg kaleng dibandingkan velg alloy adalah harga. Dia mengatakan, dibandingkan dengan pelek alloy, pelek kaleng punya banderol per pelek yang lebih murah sekitar 20 persen.