Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Honda Tarik Kembali 750 Ribu Kendaraan Akibat Ada Masalah Airbag

Penarikan kembali mencakup kendaraan Honda Pilot, Accord, dan Civic tertentu dari model tahun 2020-2022.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Honda Tarik Kembali 750 Ribu Kendaraan Akibat Ada Masalah Airbag
ONCOTTON
Logo Honda. Penarikan kembali mencakup kendaraan Honda Pilot, Accord, dan Civic tertentu dari model tahun 2020-2022, serta beberapa kendaraan Honda CR-V dan Passport dari model tahun 2020 dan 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Honda Motor Company mengumumkan penarikan kembali sebanyak 750.000 unit kendaraan di Amerika Serikat karena masalah pada airbag (kantong udara).

Penarikan kembali mencakup kendaraan Honda Pilot, Accord, dan Civic tertentu dari model tahun 2020-2022, serta beberapa kendaraan Honda CR-V dan Passport dari model tahun 2020 dan 2021.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan pihaknya sedang menginvestigasi kasus tersebut.

Baca juga: Pengemudi Calya di Kota Malang Seruduk Honda Civic dan Yamaha Jupiter, Diduga Terpengaruh Alkohol

“Sensor berat kursi penumpang depan mungkin retak dan korsleting, sehingga gagal menekan kantung udara sebagaimana mestinya,” kata NHTSA.

Dalam upaya menjelaskan asal muasal cacat tersebut, Honda mengatakan kepada NHTSA bahwa setelah bencana alam yang berdampak pada pabrik subkontraktor, pemasok untuk sementara mengganti bahan dasar pada papan sirkuit cetak sensor bobot kursi. Bahan alternatif yang digunakan "dapat memberikan tekanan tambahan pada papan sirkuit cetak”.

“Kami memiliki 3.834 klaim garansi, dan tidak ada laporan cedera atau kematian terkait masalah penarikan kembali tersebut sejak Juni 2020,” kata Honda dalam pernyataan yang diajukan ke regulator keselamatan, Selasa (6/2/2024).

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya, Honda juga telah menarik kembali 4,5 juta kendaraan di seluruh dunia karena risiko kegagalan pompa bahan bakar, termasuk 2,54 juta kendaraan di Amerika Serikat.

Akhir tahun lalu, produsen kendaraan asal Jepang lainnya, Toyota juga melakukan kembali 1,12 juta kendaraan di seluruh dunia karena korsleting pada sensor dapat menyebabkan kantung udara tidak mengembang secara sempurna.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas