Pendapat Capres Ganjar Pranowo tentang Insentif Mobil Listrik
Ganjar Pranowo menilai insentif mobil listrik jika itu ditujukan untuk masyarakat kelas atas tidak tepat.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kembali memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk mobil listrik pada tahun 2024.
Ganjar Pranowo menilai insentif mobil listrik jika itu ditujukan untuk masyarakat kelas atas tidak tepat. "Kalau menurut saya, kalau mau subsidinya untuk mereka yang tidak mampu, itu tidak terlalu tepat," ujarnya.
"Tapi kalau itu untuk mendorong pertumbuhan agar industri ini berkembang boleh-boleh saja. Tinggal kita batasi berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata Ganjar saat mengunjungi pameran otomotif IIMS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024).
Ganjar menyebut, untuk melakukan transformasi perlu insentif sebagai pendorong agar penyerapan lebih besar.
"Selalu ada transformasi yang dilakukan dan perlu insentif, tapi ini yang menikmati memang orang yang mampu. Tapi kalau spiritnya transisi ya itu salah satu pilihan," jelasnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Kunjungi IIMS 2024: Punya Mobil Listrik Tapi Jarang Dipakai
Calon Presiden nomor urut 3 ini juga melihat masalah yang menghambat penyerapan kendaraan listrik di masyarakat karena belum banyaknya infrastruktur.
"Kendalanya banyak, seperti infrastrukturnya mesti disiapin," ucap Ganjar.