Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Insentif Mobil Listrik Pengaruhi Bisnis Mobil Bekas Tahun 2024

Pertumbuhan bisnis mobil bekas tidak segemilang penjualan mobil baru, di mana tahun lalu penjualan mobil baru tembus angka 1 juta unit.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Insentif Mobil Listrik Pengaruhi Bisnis Mobil Bekas Tahun 2024
Lendy Ramadhan
Owner Showroom Indigo Auto Yudy Budiman saat bertandang ke Studio Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Senin (18/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan mobil baru tidak pernah bisa dipisahkan dari bisnis mobil bekas. Banyak pula masyarakat yang lebih memilih membeli mobil bekas ketimbang baru, alasan utamanya ialah budget.

Nyatanya, pertumbuhan bisnis mobil bekas atau mobkas tidak segemilang penjualan mobil baru. Tahun lalu, pertumbuhan penjualan mobil baru tembus angka 1 juta unit.

Meski tidak ada data valid yang bisa dikumpulkan dari berbagai pemain mobil bekas, tapi Indigo Auto sebagai showroom mobil bekas di Tangerang, Banten, memastikan market di tahun lalu stagnan.

Baca juga: Lima Rekomendasi Mobil Bekas 7-Seater Harga Rp 100 Jutaan untuk Mudik Lebaran

Owner Showroom Indigo Auto Yudy Budiman, menyampaikan jika dibandingkan tahun 2022, pertumbuhan penjualan mobkas pada 2023 stagnan.

"Pasar mobil bekas di tahun 2023 itu stagnan, kalau dibandingkan tahun 2022. Tapi tahun 2022 itu pasarnya cukup baik. Tahun 2022 cukup menarik jika dibandingkan tahun 2021, karena waktu itu Covid sudah mulai terkendali ya," tutur Budy saat mengisi Talk Show Geliat Bisnis Mobil Bekas, di Studio Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Tahun 2023 market sempat stuck, karena akan ada pemilu. Namun menjelang akhir 2023 beberapa pebisnis mobkas disebut mendapatkan berkah dari isu mobil-mobil baru yang delivery-nya tertunda atau stoknya tiba-tiba shortage atau kurang.

Berita Rekomendasi

"Hal-hal ini yang bisa membuat kami bertahan dan akhirnya bisa menikmati market yang sudah ada walaupun stagnan," jelas Yudy.

Untuk market mobkas tahun 2024, Yudy menyebut insentif pembelian mobil listrik baru dari pemerintah yang diperpanjang hingga akhir tahun akan cukup memengaruhi penjualan mobil bekas.

Kebijakan insentif terhadap mobil hybrid yang tengah dicanangkan juga sedikit banyak memberi dampak ke bisnis mobkas.

"Subsidi EV sekarang sudah diperpanjang sampai akhir tahun 2024 dan rencananya juga Hybrid sedang disiapkan. Hal-hal ini menjadi pemicu di bisnis mobil bekas, tetapi kembali lagi kita harus tetap optimis bahwa market bisa bergerak dan tinggal kita sebagai pemain di mobil bekas harus lebih berhati-hati," ungkapnya.

Meski memiliki tantangan, Yudy cukup bersyukur usai dilaksanakan pemilu presiden pada Februari lalu, pasar mobil bekas kembali aktif.

"Tahun 2024 ini cukup menarik, yang pertama kita sudah lihat hasil dari pemilu sekarang dan ini membuat market lebih bergelora. Dalam artian, yang selama ini pembeli beberapa bulan awal 2024 menunggu, wait and see, sekarang mereka sudah bisa melihat hasilnya dari pemilu dan kondusif, ini membuat market menjadi positif," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas