Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Anak Usaha MBAP Bangun Pabrik Pelet Kayu di Malinau untuk Pasar Ekspor ke Jepang

MHL tengah membangun pabrik pelet kayu di Malinau, Kalimantan Utara, untuk pasar ekspor dengan kapasitas produksi 150 ribu ton per tahun.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Anak Usaha MBAP Bangun Pabrik Pelet Kayu di Malinau untuk Pasar Ekspor ke Jepang
dok.
PT Malinau Hijau Lestari (MHL) tengah membangun pabrik pelet kayu di Malinau, Kalimantan Utara, untuk pasar ekspor dengan kapasitas produksi 150 ribu ton per tahun untuk pasar ekspor ke Jepang. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha emiten batubara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP), yakni PT Malinau Hijau Lestari (MHL), membidik Jepang sebagai negara tujuan ekspor wood pellet atau pelet kayu.

MHL tengah membangun pabrik pelet kayu di Malinau, Kalimantan Utara, untuk pasar ekspor dengan kapasitas produksi 150 ribu ton per tahun.

Investasi untuk pembangunan pabrik ini sebesar 70 juta dolar Amerika Serikat (AS), di mana hampir 50 juta dolar AS di situ merupakan pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP).

Direktur Utama MHL Helmy Paramaditya Jumat (26/4/2024) mengatakan, untuk saat ini Jepang dipilih sebagai target ekspor karena jaraknya yang lebih dekat dengan Indonesia.

"Sebenarnya banyak yang sudah pakai (pelet kayu), terutama Eropa kalau yang sudah mature kan di sana. Jadi, (Jepang dipilih karena) dari jaraknya lebih dekat," ujar Helmy.

Kompleks pabrik ini juga dilengkapi fasilitas nursery yang sudah rampung dibangun sejak 2022. "MHL akan mengurus dan mengelola sendiri untuk penyediaan bibit untuk di perkebunan," kata Helmy.

Berita Rekomendasi

"Fasilitas ini bisa mendukung supply bibit untuk menjamin keberlangsungan kegiatan perkebunannya MHL," lanjutnya.

Pabrik pelet kayu  ditargetkan selesai dibangun November 2025. Sementara, infrastruktur pendukung akan mulai dibangun Juni 2024 hingga targetnya rampung pada Juni 2025 dan produksi komersial akan bisa mulai pada Desember 2025.

Baca juga: 34 Pabrik SGN Siap Giling Tebu Petani untuk Produksi 992 Ribu Ton Gula

"Sekarang yang sedang berjalan itu adalah untuk pembangunan pabriknya. Sudah berjalan sejak Desember 2023 dan targetnya kita ini akan selesai di November 2025. Jadwal konstruksi ini targetnya adalah kita bisa capai untuk jadwal commercial production itu di Desember 2025," ujar Helmy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas